Makalah SKU Penggalang Ramu
Perkembangan anggota
Gerakan Pramuka saat ini makin bertambah banyak. Apalagi setelah
sekolah-sekolah, Perusahaan-perusahaan ikut serta mengembangkan Pendidikan
Gerakan Pramuka ini.
Namun kebanyakan para
anggota Pramuka tingkat Penggalang belum menyelesaikan syarat kewajibannya
sebagai anggota Pramuka yaitu menyelesaikan Syarat Kecakapan Umum (SKU)
Penggalang. Padahal anggota Penggalang tidak saja asal ikut berlatih secara
aktif; memakai seragam Pramuka dengan gagah; tetapi ada syarat-syaratnya, yaitu
SKU.
Apa yang tercantum dalam
Syarat Kecakapan Umum (SKU) Penggalang sebenarnya tidak sukar asal mau
berusaha. Untuk memberi gambaran sedikit tentang bagaimana menyelesaikan SKU,
Kakak mencoba memberikan gambaran. Tentu saja gambaran ini masih harus engkau
laksanakan dan selesaikan sendiri agar lebih sempurna. Mintalah keterangan
kepada Kakak Pembinamu kapan engkau boleh maju ujian SKU dan bagaimana caranya.
Selamat berlatih,
kelangsungan bangsa dan negara ada dipundak adik-adik.
Indonesia Bisa !
Disusun kembali oleh ;
Anggakara Purwanung
Dyatmika
8E/03
DEWAN PENGGALANG SMP N 3
PATI
Makalah SKU Penggalang Ramu
Uraian
1.Selalu taat menjalankan ibadah agamanyasecara pribadi maupun
berjamaah
Sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa kita wajib beribadah untuk
keselamatan di dunia akhirat.Karena Tuhan Yang Maha Esa telah menciptakan kita
dan patut bersyukur atas karunianya.
2.Dapat mengetahui dan menjelaskan hari-hari besar agama di
Indonesia
1. Islam :
Muharram, Asyura, Maulud Nabi, Isra\’ Mi\’raj, Nuzulul Qur\’ an,
Idul Fitri, Idul Adha, dan Tahun Baru Hijriah.
2.
Kristen
dan Katholik : Natal, Jumat Agung, Paskah, Kenaikan
Isa Almasih, dan Pantekosta.
3.
Hindu
: Nyepi, Saraswati, Pagerwesi, Galungan, dan Kuningan.
4.
Budha : Waisak dan
Katina.
3.Dapat menyebutkan agama-agama yang ada di Indonesia serta
nama tempat ibadahnya
1.
Nama tempat beribadah Islam: Masjid.
2.
Nama tempat beribadah Kristen dan Katholik : Gereja.
3.
Nama tempat beribadah Hindu : Pura.
4.
Nama tempat beribadah Budha : Vihara.
5.
Nama Tempat Ibadahnya : Klenteng/Vihara
4.Islam
·
Dapat melakukan mandi wajib dan mengerti penyebabnya
·
Dapat melakukan sholat berjamaah
·
Hafal 5 macam surat-suratpendek
Penyebab mandi
wajib itu sendiri antara lain Jimak atau persetubuhan antara suami dan
istri meskipun tidak keluar sperma, Keluarnya air mani/sperma meski tidak dalam
keadaan bersenggama atau dikenal dengan istilah onani, Haid (bagi wanita),
Nifas, Wiladah, Mati, Seorang kafir yang masuk Islam. Mandi wajib itu sendiri
tidaklah boleh ditunda sehingga waktu mencapai waktu siang hari, oleh karenanya
mandi wajib dikerjakan sebelum mengerjakan sholat subuh. Seseorang boleh
melewatkan mandi wajibnya saat berpuasa jika terjadi (mimpi basah) sampai masuk
waktu shalat berikutnya, dan wajib untuk mandi junub ketika sebelum dan akan
menunaikan sholat.
Contohnya Surat Al-fatikhah,An-Nas,Al-Ikhlas,An-Nasr,Al-Asr
5.Dapat menjelaskan tentang emosi
Emosi adalah luapan perasaan yang
berkembang sebagai reaksi psikologis-fisiologis dan surut dalam waktu singkat.
Emosi bersifat subyektif. Emosi ada yang bersifat positif dan ada yang negatif.
Para psikolog mengkaji emosi dengan memberi perhatian yang sesuai dengan
urgensinya dalam kehidupan manusia. Emosi punya pengaruh terhadap kesehatan
mental dan fisik manusia, serta pengaruh terhadap perilaku pribadi dan sosial.
Emosi, dengan pengertian ini, berpengaruh terhadap segala aspek kepribadian individu, luar, dan dalam. Emosi dirasakan secara
psiko-fisik karena terkait langsung dengan jiwa dan fisik.
6.Dapat menyampaikan pendapat dengan
baik dalam suatu pertemuan Pasukan Penggalang
7.Dapat mengetahui dan menjelaskan
manfaat penghijauan
- Sebagai paru-paru lingkungan. Kamu pasti sudah
tahu sejak SD bahwa ketika siang hari daun-daun menyerap karbon dioksida
(CO2) dan menghasilkan oksigen (O2) yang kita butuhkan
untuk bernafas.
- Manfaat klimatologis, yakni sebagai
pengatur lingkungan (mikro). Maksudnya, jika sebuah lingkungan memiliki
cukup pepohonan maka hawanya lebih terasa sejuk meskipun di siang hari.
- Manambah estetis atau keindahan. Beberapa
jenis tanaman jika diatur dengan baik penempatannya, akan bisa menjadi
penghias lingkungannya.
- Manfaat orologis, yakni akar pohon yang
kuat mampu mencegah erosi atau pengikisan tanah.
- Manfaat edaphis, yakni lingkungan yang
hijau bisa menjadi habitat yang baik bagi beberapa jenis hewan.
- Manfaat hidrologis, yakni akar-akar pohon
akan mampu menyerap dan menampung air sehingga bisa mencegah lingkungan
dari banjir sekaligus menjaga lingkungan tetap memiliki air tanah yang
cukup.
- Manfaat ekologis, jika lingkungan hijau,
maka kualitas ekologi lingkungan tersebut akan terjaga dan meningkat.
- Manfaat protektif, beberapa jenis pohon
bisa melindungi kita dari teriknya sinar matahari.
- Manfaat edukatif, beberapa jenis pohon
bisa menjadi laboratorium hidup.
8.Dapat mengetahui dan memehami tentang HAK PERLINDUNGAN ANAK
Perlindungan Anak
Perlindungan anak adalah segala kegiatan untuk
menjamin dan melindungi anak dan pemenuhan hak-haknya agar dapat hidup, tumbuh,
berkembang, dan berpartisipasi secara optimal sesuai dengan harkat dan martabat
kemanusiaan, serta mendapat perlindungan dari tindak kekerasan dan
diskriminasi.
Hak Anak
Hak anak adalah bagian dari hak asasi manusia yang
wajib dimajukan, dilindungi, dipenuhi, dan dijamin oleh orang tua, keluarga,
masyarakat, pemerintah, dan negara.
9.Ikut serta dalam kegiatan perkemahan Penggalang sedikitnya 2
hari ,sesuaidengan standar perkemahan
10.Dapat menyebutkan tanda-tanda pengenal Gerakan Pramuka
sesuai dengan golongan dan tingkatnya
Tanda Pengenal Gerakan Pramuka ada 5, yaitu Tanda Umum, Tanda Satuan, Tanda
Jabatan, Tanda Kecakapan dan Tanda Penghargaan/Kehormatan.
11.Mengetahui
nama ketua RT hingga lurah ,camat ,dan tokoh masyarakat/setingkatnya di tempat
tinggalnya.
12.Dapat mengetahui
dan menyebutkan Kode Kehormatan Pramuka Penggalang
Trisatya
Demi kehormatanku, aku berjanji akan bersungguh sungguh:
- Menjalankan kewajibanku kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan Negara
Kesatuan Republik Indonesia, serta mengamalkan Pancasila
- Menolong sesama hidup dan mempersiapkan diri membangun masyarakat
- Menepati Dasa Dharma
Dasa Dharma Pramuka
Pramuka itu:
- Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
- Cinta alam dan kasih sayang kepada manusia
- Patriot yang sopan dan ksatria
- Patuh dan suka bermusyawarah
- Rela menolong dan tabah
- Rajin, trampil dan gembira
- Hemat cermat dan bersahaja
- Disiplin, berani dan setia
- Bertanggung jawab dan dapat dipercaya
- Suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan
13.Rajin dan
giat mengikuti latihan Pasukan Penggalang sekurang –kurangnya 8 kali latihan
berturut-turut.
14.Tahu
tentang:
a.Salam Pramuka
b.Motto
c.Arti lambang gerakan Pramuka
SALAM PRAMUKA
Salam Pramuka adalah perwujudan dari penghargaan
seseorang Pramuka kepada Pramuka lainnya. Biasanya salam pramuka diberikan
dengan memberikan hormat sambil meneriakkan “Salam pramuka!” yang diberi salam
akan menjawab dengan meneriakkan “Salam!” sambil menghormat juga.
Fungsi salam pramuka
Salam untuk melahirkan disiplin, tata tertib yang
mewujudkan suatu ikatan jiwa yang kuat ke dalam maupun ke luar, yang hanya
dapat dicapai dengan adanya saling menyampaikan penghormatan yang dilakukan
secara tertib, sempurna dan penuh keikhlasan.
Macam salam pramuka
Salam pramuka digolongkan menjadi 3 macam:
Salam biasa
Yaitu salam yang diberikan kepada sesama anggota
Pramuka. Siapa yang melihat dulu dialah yang harus memberi salam terlebih
dahulu tanpa aba-aba, tidak pandang pangkat, tua maupun muda. Salam tersebut
dapat diberikan sambil berjalan, sedang duduk, naik sepeda ataupun kendaraan.
Jadi tidak harus berdiri.
Salam hormat
Yaitu salam yang diberikan kepada seseorang atau
sesuatu yang kedudukannya lebih tinggi.
Untuk salam hormat diberikan kepada :
Bendera kebangsaan ketika dikibarkan atau diturunkan
dalam suatu upacara.
Jenazah yang sedang lewat atau akan dimakamkan.
Kepala Negara atau wakilnya, Panglima tinggi, para
duta besar, para menteri dan pejabat lainnya.
Lagu Kebangsaan Indonesia Raya.
Salam janji
Yaitu salam yang dilakukan ketika ada anggota Pramuka
yang sedang dilantik. Pemberian salam pramuka dilakukan ketika dilakukan
pengucapan janji yaitu Tri Satya atau Dwi Satya. Salam janji juga diberikan
pada saat pengucapan janji Trisatya dalam acara Ulang Janji.
MOTTO GERAKAN PRAMUKA
Motto Gerakan Pramuka merupakan bagian terpadu proses
pendidikan untuk mengingatkan setiap anggota Gerakan Pramuka bahwa setiap
megikuti kegiatan berarti mempersiapkan diri untuk mengamalkan kode kehormatan
Pramuka.
Motto Gerakan Pramuka adalah
“ SATYAKU KUDARMAKAN DARMAKU KUBAKTIKAN “
Manfaat Motto Gerakan Pramuka terhadap Jiwa anggota
Pramuka, antara lain :
1. Menanamkam rasa percaya diri.
2. Menambah semangat pengabdian pada masyarakat,
bangsa dan negara.
3. Siap mengamalkan Satya dan Darma Pramuka.
4. Rasa bangga sebagai Pramuka.
5. Memiliki Budaya Kerja yang dilandasi pengabdiannya.
Motto Gerakan Pramuka wajib dihayati dan selalu
diingat bagi anggota Pramuka dalam merealisasikan pengamalan Satya dan Darma
Pramuka dalam kehidupan sehari hari.
Untuk meningkatkan kebanggaan dan kekompakan dalam
satuan Gerakan Pramuka (mis. Ambalan), disamping wajib menggunakan Motto
Gerakan Pramuka juga diperbolehkan membuat motto Satuan di satuan
masing-masing.
LAMBANG GERAKAN PRAMUKA
Lambang Gerakan Pramuka adalah tanda pengenal
organisasi Gerakan Pramuka yang bersifat tetap. Lambang ini diciptakan oleh
Soenardjo Atmodipuro, seorang pegawai tinggi Departemen Pertanian yang juga
tokoh pramuka.
Lambang ini dipergunakan pertama kali sejak tanggal 14
Agustus 1961, ketika Presiden Republik Indonesia Ir. Soekarno menganugrahkan
Panji Gerakan Pendidikan Kepanduan Nasional Indonesia kepada organisasi Gerakan
Pramuka melalui Keputusan Presiden Bentuk
Lambang Gerakan Pramuka berbentuk / berupa Silluete
Tunas Kelapa. (lihat gambar di samping) Penjabaran tentang Lambang ini
ditetapkan dalam SK Kwarnas Nomer 06/KN/72 tentang Lambang Gerakan Pramuka.
Arti kiasan
Lambang Gerakan Pramuka mengandung arti kiasan sebagai
berikut:
Buah nyiur dalam keadaan tumbuh dinamakan cikal. Ini
mengandung arti Pramuka adalah inti bagi kelangsungan hidup bangsa (tunas
penerus bangsa).
Buah nyiur tahan lama. Ini mengandung arti, Pramuka
adalah orang yang jasmani dan rohaninya kuat dan ulet.
Nyiur dapat tumbuh dimana saja. Ini mengandung arti,
Pramuka adalah orang yang mampu beradaptasi dalam kondisi apapun
Nyiur tumbuh menjulang tinggi. Ini mengandung arti,
setiap Pramuka memiliki cita-cita yang tinggi.
Akar nyiur kuat. Mengandung arti, Pramuka berpegang
pada dasar-dasar yang kuat.
Nyiur pohon yang serbaguna. Ini mengandung arti,
Pramuka berguna bagi nusa, bangsa dan agama.
Penggunaan
Lambang Gerakan Pramuka dapat dipergunakan pada Panji,
Bendera, Papan Nama Kwartir / Satuan, Tanda Pengenal dan alat administrasi
Gerakan Pramuka
Penggunaan lambang tersebut dimaksudkan sebagai alat
pendidikan untuk mengingatkan dan menanamkan sifat dan keadaan seperti yang
termaktub dalam arti kiasan lambang Tunas Kelapa itu pada setiap anggota
Gerakan Pramuka.
Setiap anggota Gerakan Pramuka diharapkan mampu
mengamalkan dan mempraktekkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dimilikinya
kepada masyarakat di sekelilingnya. Sebab generasi muda yang tergabung dalam
Gerakan Pramuka diharapkan kelak mampu menjadi kader pembangunan yang berjiwa
Pancasila
15.Dapat menjelaskan sejarah dan kiasan warna serta cara
menggunakan bendera merah putih
DAPAT MENJELASKAN SEJARAH DAN KIASAN WARNA SERTA CARA MENGGUNAKAN BENDERA
MERAH PUTIH (SKU Penggalang Ramu point 15)
DAPAT
MENJELASKAN SEJARAH DAN KIASAN WARNA SERTA CARA MENGGUNAKAN BENDERA MERAH PUTIH
Dalam sejarah Indonesia terbukti, bahwa Bendera
Merah Putih dikibarkan pada tahun 1292 oleh tentara Jayakatwang ketika
berperang melawan kekuasaan Kertanegara dari Singosari (1222-1292). Sejarah itu
disebut dalam tulisan bahwa Jawa kuno yang memakai tahun 1216 Caka (1254
Masehi), menceritakan tentang perang antara Jayakatwang melawan R. Wijaya.
Mpu Prapanca di dalam buku karangannya Negara
Kertagama mencerirakan tentang digunakannya warna Merah Putih dalam upacara
hari kebesaran raja pada waktu pemerintahan Hayam Wuruk yang bertahta di
kerajaan Majapahit tahun 1350-1389 M. Menurut Prapanca, gambar-gambar yang
dilukiskan pada kereta-kereta raja-raja yang menghadiri hari kebesaran itu
bermacam-macam antara lain kereta raja puteri Lasem dihiasi dengan gambar buah
meja yang berwarna merah. Atas dasar uraian itu, bahwa dalam kerajaan Majapahit
warna merah dan putih merupakan warna yang dimuliakan.
Dalam suatu kitab Tembo Alam Minangkabau yang
disalin pada tahun 1840 dari kitab yang lebih tua terdapat ambar bendera alam
Minangkabau, berwarna Merah Putih Hitam. Bendera ini merupakan pusaka
peninggalan jaman kerajaan Melayu Minangkabau dalam abad ke 14, ketika Maharaja
Adityawarman memerintah (1340-1347). Warna Merah bermakna warna hulubalang (yang menjalankan perintah). Warna Putih
bermakna warna agama (alim ulama). Warna Hitam bermakna warna adat Minangkabau
(penghulu adat). Warna merah putih dikenal pula dengan sebutan warna Gula
Kelapa. Di Kraton Solo terdapat pusaka berbentuk bendera Merah Putih
peninggalan Kyai Ageng Tarub, putra Raden Wijaya, yang menurunkan raja-raja
Jawa.
Dalam babat tanah Jawa yang bernama babad
Mentawis (Jilid II hal 123) disebutkan bahwa Ketika Sultan Agung berperang
melawan negeri Pati. Tentaranya bernaung di bawah bendera Merah. Sultan Agung
memerintah tahun 1613-1645.
Di bagian kepulauan lain di Indonesia juga
menggunakan bendera merah putih. Antara lain, bendera perang Sisingamangaraja
IX dari tanah Batak pun memakai warna merah putih sebagai warna benderanya,
bergambar pedang kembar warna putih dengan dasar merah menyala dan putih. Warna
merah dan putih ini adalah bendera perang Sisingamangaraja XII. Dua pedang
kembar melambangkan piso gaja dompak, pusaka raja-raja Sisingamangaraja I-XII.
Ketika terjadi perang di Aceh, pejuang-pejuang
Aceh telah menggunakan bendera perang berupa umbul-umbul dengan warna merah dan
putih, di bagian belakang diaplikasikan gambar pedang, bulan sabit, matahari
dan bintang serta beberapa ayat suci Al Quran.
Di jaman kerajaan Bugis Bone,Sulawesi Selatan
sebelum Arung Palakka, bendera Merah Putih, adalah simbol kekuasaan dan
kebesaran kerajaan Bone.
Bendera Bone itu dikenal dengan nama Woromporang.
Pada umumnya warna Merah Putih merupakan lambang keberanian, kewiraan
sedangkan warna Putih merupakan lambang kesucian.
Bendera Merah Putih berkibar untuk pertama kali
dalam abad XX sebagai lambang kemerdekaan ialah di benua Eropa. Pada tahun 1922
Perhimpunan Indonesia mengibarkan bendera Merah Putih di negeri Belanda dengan
kepala banteng di tengah-tengahnya. Tujuan perhimpunan Indonesia Merdeka
semboyan itu juga digunakan untuk nama majalah yang diterbitkan.
Pada tahun 1924 Perhimpunan Indonesia
mengeluarkan buku peringatan 1908-1923 untuk memperingati hidup perkumpulan itu
selama 15 tahun di Eropa. Kulit/jilid buku peringatan itu bergambar bendera
Merah Putih kepala banteng.
Pada tahun 1927 lahirlah di kota Bandung Partai
Nasional Indonesia (PNI) yang mempunyai tujuan Indonesia Merdeka. PNI
mengibarkan bendera Merah Putih kepala banteng.
Pada tanggal 28 Oktober 1928 berkibarlah untuk
pertama kalinya bendera merah putih sebagai bandera kebangsaan yaitu dalam
Konggres Indonesia Muda di Jakarta. Sejak itu berkibarlah bendera kebangsaan
Merah Putih di seluruh kepulauan Indonesia.
Pada tanggal 18 Agustus 1945, Panitia Persiapan
Kemerdekaan Indonesia (PPKI) yang dibentuk pada tanggal 9 Agustus 1945
mengadakan sidang yang pertama dan menetapkan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia yang kemudian di kenal
sebagai Undang-Undang Dasar 1945 (UUD 1945).
Dalam UUD 1945, Bab I, Pasal I, ditetapkan bahwa
Negara Indonesia ialah Negara kesatuan yang berbentuk Republik. Dalam UUD 1945
pasal 35 ditetapkan pula bahwa bendera Negara Indonesia ialah Sang Merah
Putih. Dengan demikian , sejak ditetapkannya UUD 1945, Sang Merah Putih
merupakan bendera kebangsaan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Sang Saka Merah Putih merupakan julukan
kehormatan terhadap bendera Merah Putih negara Indonesia. Pada mulanya sebutan
ini ditujukan untuk bendera Merah Putih yang dikibarkan pada tanggal 17 Agustus
1945 di Jalan Pegangsaan Timur 56, Jakarta, saat Proklamasi dilaksanakan.
Tetapi selanjutnya dalam penggunaan umum, Sang Saka Merah Putih ditujukan
kepada setiap bendera Merah Putih yang dikibarkan dalam setiap upacara bendera.
Bendera pusaka dibuat oleh Ibu Fatmawati, istri
Presiden Soekarno pada tahun 1944. Bendera berbahan katun Jepang (ada juga yang
menyebutkan bahan bendera tersebut adalah kain wool dari London yang diperoleh
dari seorang Jepang. Bahan ini memang pada saat itu digunakan khusus untuk
membuat bendera-bendera negara di dunia karena terkenal dengan keawetannya)
berukuran 276 x 200 cm. Sejak tahun 1946 sampai dengan 1968, bendera tersebut
hanya dikibarkan pada setiap hari ulang tahun kemerdekaan RI. Sejak tahun 1969, bendera itu tidak pernah dikibarkan lagi dan
sampai saat ini disimpan di Istana Merdeka. Bendera itu sempat sobek di dua
ujungnya, ujung berwarna putih sobek sebesar 12 X 42 cm. Ujung berwarna merah
sobek sebesar 15x 47 cm. Lalu ada bolong-bolong kecil karena jamur dan gigitan
serangga, noda berwarna kecoklatan, hitam, dan putih. Karena terlalu lama
dilipat, lipatan-lipatan itu pun sobek dan warna di sekitar lipatannya memudar.
Setelah tahun 1969, yang dikerek dan dikibarkan
pada hari ulang tahun kemerdekaan RI adalah bendera duplikatnya yang terbuat
dari sutra. Bendera pusaka turut pula dihadirkan namun ia hanya menyaksikan
dari dalam kotak penyimpanannya.
Adapun kiasan dari warna bendera Indonesia
memiliki makna filosofis. Merah berarti berani, putih berarti suci. Merah
melambangkan tubuh manusia, sedangkan putih melambangkan jiwa manusia. Keduanya
saling melengkapi dan menyempurnakan untuk Indonesia.
Ditinjau dari segi sejarah, sejak dahulu kala
kedua warna merah dan putih mengandung makna yang suci. Warna merah mirip
dengan warna gula jawa/gula aren dan warna putih mirip dengan warna nasi. Kedua
bahan ini adalah bahan utama dalam masakan Indonesia, terutama di pulau Jawa.
Ketika Kerajaan Majapahit berjaya di Nusantara, warna panji-panji yang
digunakan adalah merah dan putih (umbul-umbul abang putih). Sejak dulu warna
merah dan putih ini oleh orang Jawa digunakan untuk upacara selamatan kandungan
bayi sesudah berusia empat bulan di dalam
rahim berupa bubur yang diberi pewarna merah sebagian.
Orang Jawa percaya bahwa kehamilan dimulai sejak
bersatunya unsur merah sebagai lambang ibu, yaitu darah yang tumpah ketika sang
jabang bayi lahir dan unsur putih sebagai lambang ayah, yang ditanam di gua
Garba. Dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia, bendera Pusaka tidak
pernah jatuh ke tangan musuh, meskipun tentara kolonial Belanda menduduki
Ibukota Negara Republik Indonesia.
Selain mengetahui dan dapat menjelaskan sejarah
serta kiasan warna bendera Merah Putih , seorang calon anggota Penggalang Ramu
dituntut pula dapat menggunakan/mengibarkan dan menurunkan bendera merah putih
dengan baik dan benar. Jumlah petugas pengibar atau penurunan bendera merah
putih itu jumlahnya bervariasi, yaitu yang paling sedikit 3 orang dan sampai
yang paling banyak yaitu pasukan 17, 8, 45 atau jumlah totalnya 70 orang.
Seperti yang telah kita ketahui bahwa bendera
merah putih adalah lambang Negara, sehingga status dari bendera itu menjadi
terhormat, dan kita sebagai anggota Pramuka khususnya, masyarakat pada umumnya
harus memberikan Salam Penghormatan ketika mengetahui/melihat bendera akan
dikibarkan atau diturunkan.
Dalam menggunakan bendera merah putih tidak bisa
sembara-ngan, contohnya bendera tersebut tidak boleh menyentuh tanah,
tidak boleh terinjak atau diinjak-injak,
terbakar, dijadikan sebagai permainan dalam bentuk apapun.
Tatacara penggunaan benderapun ada prosedurnya,
hal ini gunanya untuk membedakan fungsi dalam penggunaannya. Bila saat suasana
duka kita mengenal bendera setengah tiang. Kalu pada saat upacara biasa maupun
upacara hari besar Negara tentu pengibarannya satu tiang penuh.
Bendera juga dipakai saat prosesi upacara
pemakaman, khususnya buat mereka yang dianggap berjasa kepada Negara, seperti
mantan presiden dan wakilnya, mantan pejabat Negara baik sipil atau militer,
para pejuang dan veteran.
Adapun ketentuan ukuran Bendera Negara yaitu :
a. 200 cm X 300 cm untuk
penggunaan di lapangan Istana kepresidenan.
b. 120 cm X 180 cm untuk
penggunaan di lapangan umum.
c. 100 cm X 150 cm untuk
penggunaan di dalam ruangan.
d. 36 cm 54 cm untuk penggunaan
di mobil Presiden dan wakil Presiden.
e. 30 cm X 45 cm untuk penggunaan
di mobil pejabat Negara.
f. 20 cm X 30 cm untuk penggunaan
di mobil/kendaraan umum.
g. 100 cm X 150 cm untuk
penggunaan di kapal laut dan kereta api.
h. 30 cm X 45 cm untuk penggunaan
di pesawat udara.
i.
10 cm X 15
cm untuk penggunaan di meja.
Bendera Negara wajib dikibarkan setiap hari di :
1. Istana Presiden dan wakil
Presiden.
2. Gedung atau kantor lembaga
Negara.
3. Gedung atau kantor lembaga
pemerintah.
4. Gedung atau kantor lembaga
pemerintah non kementrian.
5. Gedung atau kantor lembaga
pemerintah daerah.
16.Dapat menjelaskan dan menyanyikan lagu Kebangsaan
Indonesia Raya dengan sikap yang benar serta dapat menyanyikan 2 lagu wajib
Nasional dan 1 lagu daerah Nusantara
17.Dapat menjelaskan tentang Lambang Negara RI.
Penjelasan
dari Lambang Negara Republik Indonesia yaitu :
1. Burung Garuda melambangkan kekuatan, yang
berarti Bangsa dan Negara Republik Indonesia, selalu kuat dalam keadaan apapun.
Kita harus selalu ingat akan perjuangan generasi kita terdahulu, yang selalu
kuat dalam menghadapi penjajah walaupun cuma bersenjatakan bambu runcing.
Bangsa Indonesia selalu kuat dan tabah dalam menghadapi segala masalah, hal ini
sudah terbukti dengan sejarah yang telah terukir.
2. Burung Garuda Pancasila berwarnakan emas, hal
ini melambangkan Kejayaan. Bahwa Indonesia dimanapun, kapanpun dan apapun
adanya, selalu Jaya di mata siapapun.
3. Perisai yang ada di dada Burung Garuda
Pancasila, melambangkan Pertahanan Bangsa Indonesia.
4. Simbol-simbol yang berada di perisai Burung
Garuda Pancasila melambangkan sila-sila dalam Pancasila (lima dasar) Falsafah
hidup
Bangsa
Indonesia yaitu :
- Bintang melambangkan Sila Ketuhanan Yang Maha Esa
(Sila Pertama).
- Rantai melambangkan Sila Kemanusian Yang Adil dan
Beradab (Sila Kedua).
- Pohon Beringin melambangkan Sila Persatuan Indonesia
(Sila Ketiga).
- Kepala Banteng melambangkan Sila Kerakyatan Yang Dipimpin
Oleh Hikmat, Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan/Perwakilan (sila Keempat).
- Padi dan Kapas melambangkan Sila Kedilan Sosial Bagi
Seluruh Rakyat Indonesia (Sila Kelima).
5. Warna Merah Putih melambangkan warna Bendera
Nasional Bangsa Indonesia. Merah melambangkan Keberaniaan dan Putih
melambangkan Kesucian.
6. Garis hitam tebal yang melintang di Perisai
Burung Garuda Pancasila melambangkan Indonesia dilalui oleh Garis Khatulistiwa.
7. Kemerdekaan RI di Proklamirkan oleh Bapak Proklamator
kita yaitu Bung Karno dan Bung Hatta, di Pegangsaan Timur 56 - Jakarta pada
tanggal 17 Agustus 1945 hari Jum'at sekitar pukul 10 pagi. Peristiwa ini
disimbolkan oleh burung "GARUDA PANCASILA" yaitu :
-
Jumlah bulu pada masing-masing
Sayap Burung Garuda Pancasila yaitu berjumlah 17 helai.
-
Jumlah bulu pada Ekor Burung
Garuda Pancasila berjumlah 8 helai.
-
Jumlah bulu di bawah
Perisai/Pangkal Ekor Burung Garuda Pancasila yaitu berjumlah 19 helai.
-
Jumlah bulu di Leher Burung
Garuda Pancasila berjumlah 45 helai.
8. Pita yang dicengkeram oleh Burung Garuda
Pancasila bertuliskan semboyan Negara Republik Indonesia yaitu "Bhinneka
Tunggal Ika" yang berarti berbeda-beda tetapi tetap satu jua.
9. Lambang Garuda Pancasila memiliki lagu, di mana
lagu tersebut merupakan salah satu dari lagu Nasional di Negara Indonesia. Lagu
Garuda
Pancasila diciptakan oleh Sudharnoto. Adapun lirik dari lagu Garuda Pancasila
adalah sebagai berikut :
Garuda
Pancasila
Akulah Pendukungmu
Patriot
proklamasi
Sedia
Berkorban Untukmu
Pancasila
Dasar Negara
Rakyat Adil
Makmur Sentosa
Pribadi
Bangsaku
Ayo Maju Maju
Ayo Maju Maju
Ayo Maju Maju
18.Dapat menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan
benar.
19.Telah menabung secara rutin dan setia membayar uang
iuran untuk regunya yang diperoleh dari usahanya sendiri.
20.Dapat menyebutkan dan menjelaskan manfaat
sedikitnya 2 jenis alat teknologi informasi modern
1. Komputer, yaitu alat yang
berguna untuk mengolah data menjadi informasi menurut prosedur yang telah
dirumuskan sebelumnya.
2. Proyektor LCD (Liquid
Crystal Display), yaitu alat untuk menayangkan informasi yang berasal dari
komputer atau media informasi lain seperti DVD Player. Alat ini memiliki
keunggulan karena mampu menayangkan informasi berformat video. Proyektor LCD
sering digunakan sebagai alat presentasi atau media pembelajaran di kelas.
3. OHP (Over Head Projector),
yaitu alat untuk menayangkan informasi statis yang tertulis pada plastik
transparansi. Tidak seperti proyektor LCD, OHP hanya dapat menayangkan gambar
diam. Alat ini muncul lebih dulu sebelum proyektor LCD ditemukan.
4. Radio, yaitu alat penerima
informasi yang berasal dari stasiun pemancar berupa gelombang elektromagnet
yang membawa informasi suara.
Gelombang ini melintas dan merambat melalui udara, bahkan merambat melalui
ruang angkasa yang hampa udara.
5. Televisi, yaitu alat penerima
informasi yang berupa gambar dan suara. Televisi berasal dari kata tele (jauh)
dan vision (tampak/visual). Artinya, informasi dapat dipancarkan dari jarak
jauh dan penerima informasi membutuhkan sebuah alat yang disebut televisi untuk
menerima informasi dalam bentuk suara dan visual.
6. Internet, yaitu hubungan antar
komputer dalam suatu jaringan global yang memungkinkan setiap komputer saling
bertukar informasi. Hubungan antar komputer ini menggunakan apa yang disebut
protokol Internet (Internet Protocol). Internet menghubungkan komputer
di seluruh dunia yang jumlahnya dapat mencapai ratusan juta buah.
7. GPS (Global Positioning
System), yaitu alat informasi berfungsi menentukan letak, arah atau
kecepatan benda yang berada di permukaan bumi. Umumnya GPS ditempatkan di mobil
atau kendaraan lainnya. Dengan GPS, pengendara mobil dapat mengetahui posisinya
setiap saat.
8. Faximile, yaitu alat untuk
mengirim dan menerima dokumen melalui jalur telepon. Dokumen yang dikirim
dengan faximile sama persis dengan dokumen asli. Secara sederhana, cara kerja
faximile mirip dengan mesin fotokopi atau scanner, hanya saja outputnya keluar di tempat yang jarak jauh. Tentu saja, pengirim
dan penerima harus sama-sama memiliki mesin faximile agar dapat mengirim
informasi dengan cara ini.
9. Satelit komunikasi, yaitu
benda buatan manusia yang diletakkan di ruang angkasa untuk keperluan
telekomunikasi. Ada bermacam-macam fungsi satelit, misalnya untuk memancarkan
sinyal dari stasiun televisi. Gelombang yang dipancarkan stasiun televisi
dipancarkan ke ruang angkasa terlebih dahulu dan diterima oleh satelit,
kemudian baru diteruskan ke wilayah yang sulit dijangkau oleh antena pemancar
di permukaan bumi. Selain untuk siaran televisi, satelit juga digunakan untuk
keperluan militer dan navigasi.
10. Telepon, yaitu alat komunikasi
berguna untuk mengirim data suara melalui sinyal listrik. Alat yang ditemukan
oleh Alexander Graham Bell ini menggunakan kabel sebagai media penghantar.
11. Handphone atau telepon
seluler, yaitu alat komunikasi bergerak untuk mengirim data suara. Telepon
seluler menggunakan gelombang elektromagnet sebagai media penghantar. Kelebihan
telepon seluler dibanding telepon biasa adalah sifatnya yang mudah dibawa. Di
Indonesia, ada dua jenis jaringan telepon seluler, yaitu jaringan GSM (Global
System for Mobile Telecommunications) dan jaringan CDMA (Code Division
Multiple Access). Dewasa ini, telepon seluler tidak hanya berguna sebagai
alat komunikasi suara saja. Banyak fitur lain yang dimiliki telepon seluler, di
antaranya SMS.
21.Dapat mengetahui dan memilah sampah
Cara
Memilah Sampah
Pernahkah kita menghitung sudah berapa banyak sampah Rumah tangga yang kita
buang dalam sehari. Sisa makanan, sisa potongan sayur-sayuran, kertas,
barang-barang dari plastik, kain-kain bekas, tisu, botol-botol, bahkan mungkin
sampai mainan-mainan atau peralatan rumah dan kendaraan yang tak terpakai lagi
serta masih banyak lagi. Jika kita sedang jalan-jalan, coba lihat tempat sampah
di wilayah pertokoan. Tempat sampah disana mungkin jadi menggunung dengan
kardus-kardus bekas, kemasan styrofoam, kantong plastik, sisa-sisa makanan dari
restoran, dan lain sebagainya. Lalu coba kita tengok tempat sampah di rumah
sakit. Volumenya mungkin sama besarnya, tetapi sampahnya lebih banyak terdiri
dari perban bekas, obat-obatan tak terpakai, botol-botol infus dan sebagainya.
Diperkirakan bahwa rata-rata penduduk di kota membuang sampah sebanyak 1 - 2 kg
sehari.
Jenis-jenis sampah .
1. Sampah organik / Sampah Basah yaitu sampah yang terdiri dari bahan-bahan
yang bisa terurai secara alamiah/ biologis. Misalnya adalah sisa makanan,
potongan sayur-sayuran, daun-daunan, buah-buahan, nasi, bekas ikan, daging dll.
2. Sampah anorganik / Sampah kering yaitu sampah yang terdiri dari bahan-bahan
yang agak sulit terurai secara biologis sehingga penghancurannya membutuhkan
penanganan lebih lanjut. Misalnya adalah plastik, botol-botol kaca, kardus,
pembungkus/kemasan plastik atau kertan, karung bekas, Styrofoam dll.
3. Sampah B3 (bahan berbahaya dan beracun) yaitu sampah yang terdiri dari
bahan-bahan berbahaya dan beracun. Misalnya adalah bekas bahan kimia beracun,
batterey, bekas kemasan air accu, jarum suntik, bekas softex, Camper dll.
4. Kompos adalah bekas sampah organik/ basah yang telah teruraikan secara
biologis, yaitu melalui pembusukan dengan bakteri yang ada di tanah atau
sengaja dibuat dengan micro organisme, dan kerap digunakan sebagai pupuk
tanaman.
Sampah menjadi masalah…
Bagaimana kehidupan masyarakat kita ke depan, jika persoalan sampah tidak
segera diselesaikan. Permasalahan sampah bukan hanya berdampak pada persoalan
lingkungan, tetapi juga telah menimbulkan kerawanan sosial dan bencana
kemanusiaan. Berbagai kasus, seperti di Bantargerbang, Bojong Gede, dan
Leuwigajah, mengingatkan kita bahwa persoalan sampah bukan hal yang sepele.
Lalu, apa yang dapat kita lakukan agar sampah tidak menggunung dan membuat
lingkungan tidak sehat?
Ada beberapa hal kreatif dan efektif yang bisa kita lakukan yaitu dengan
menerapkan prinsip 4R :
1. Replace (mengganti),
2. Reduce (mengurangi),
3. Re-use (memakai),
4. Recycle (daur ulang).
REPLACE : Ganti dengan barang ramah lingkungan
Teliti barang yang kita pakai sehari-hari. Gantilah barang barang yang hanya
bisa dipakai sekali dengan barang yang lebih tahan lama. Juga telitilah agar
kita hanya memakai barang-barang yang lebih ramah lingkungan, Misalnya, ganti
kantong keresek kita dnegan keranjang bila berbelanja, dan jangan pergunakan
styrofoam karena kedua bahan ini tidak bisa didegradasi secara alami
REDUCE : Kurangi Sampah
Coba cara-cara ini :
Membawa tas belanja sendiri untuk mengurangi sampah kantong plastik pembungkus
barang belanja
Jangan menyuguhi tamu dengan air minum yang memakai kemasan gelas plastik/
kertas, tetapi pakailah gelas yang dapat dipakai berulang dan lebih sopan.
Gunakan kertas bolak balik sehingga mengurangi jumlah kertas yang terbuang.
Membeli kemasan isi ulang untuk shampoo dan sabun daripada membeli botol baru
setiap kali habis
Membeli susu, makanan kering, deterjen, dan lain-lain dalam paket yang besar
daripada membeli beberapa paket kecil untuk volume yang sama
RE-USE : Gunakan sisa sampah yang masih bisa dipakai
Coba cara-cara ini :
Memanfaatkan botol-botol bekas untuk wadah
Memanfaatkan kantong plastik bekas kemasan belanja untuk pembungkus
Memanfaatkan pakaian atau kain-kain bekas untuk kerajinan tangan, perangkat
pembersih (lap), maupun berbagai keperluan lainnya
Bekas kaleng-kaleng kosong bisa dijadikan pot-pot tanaman.
RECYCLE : Daur Ulang Sampah
Daur ulang sendiri memang tidak mudah, karena kadang dibutuhkan teknologi dan
penanganan khusus.
Tapi laksanakan dengan cara-cara ini :
Mengumpulkan kertas, majalah, dan surat kabar bekas untuk di daur ulang
Mengumpulkan sisa-sisa kaleng atau botol gelas untuk di daur ulang
Menggunakan berbagai produk kertas maupun barang lainnya hasil daur ulang
Sistem Pengelolaan Sampah
Ada berapa cara pembuangan sampah?
Secara garis besar ada tiga yaitu :
1. cara kimiawi melalui pembakaran,
2. cara fisik melalui pembuangan di TPA,
3. cara biologis melalui proses kompos.
Yang lazim dilakukan untuk sampah dalam jumlah besar adalah secara fisik.
Bagaimana siklus sistem pengelolaan sampah?
Sampah dari rumah-rumah dikumpulkan dan disimpan dalam tempat atau kontainer
sementara, untuk kemudian diangkut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) untuk
diolah sebelum dibuang.
Mengapa sampah yang dibuang harus diolah dulu?
Tumpukan sampah yang tidak diolah terlebih dulu dapat mengundang lalat, tikus,
pertumbuhan organisme- organisme yang membahaya- kan, mencemari udara, tanah
dan air, serta... mengganggu kenyamanan kita!
Bagaimana penanganan sampah di TPA?
TPA sering juga disebut landfill, yaitu tempat pembuangan yang memiliki dasar
impermeable (tidak tembus air) sehingga sampah yang diletakkan diatasnya tidak
akan merembes hingga mencemari air dan tanah disekitarnya. Sampah- sampah yang
datang diletakkan secara berlapis, dipadatkan, dan ditutupi dengan tanah liat
untuk mencegah datangnya hama dan menghilangkan bau.
TPA umumnya dibuat untuk bisa menampung sampah selama jangka waktu beberapa
tahun.
P
Pengelolaan Sampah Rumah Tangga secara Mandiri.
1. Membiasakan diri untuk memilah-milah sampah sesuai jenisnya.
2. Sampah organik atau sampah basah dipotong kecil/dirajang dan dapat
dikumpulkan kedalam peralatan reaktor komposter sederhana untuk dijadikan
kompos.
3. Sampah an organik atau sampah kering dapat dipilah-pilah, sebagian kemasan
kertas/ plastik dapat di daur ulang menjadi bahan-bahan kerajinan, sedang
sampah-sampah kering yang tidak dapat didaur ulang sendiri bisa dikumpulkan
untuk dijual kembali.
4. Sampah-sampah B3 dikumpulkan dalam tas plastik kresek putih dan ditulis Kode
B3 dengan spidol merah, kemudian diletakan tergantung di TPS terdekat. Petugas
kebersihan yang mengambil untuk dikirim ke TPA akan mengerti maksudnya.
Jangan bakar sampah sembarangan!
Mengapa? Karena sampah bisa terdiri dari berbagai bahan yang belum tentu aman.
Bahan seperti kaleng aerosol dapat meledak bila kena panas, sedangkan bahan
dari plastik dan karet dapat menghasilkan gas yang menimbulkan kanker bila
dibakar! Bila pembakaran tidak bisa dihindari, pastikan bahwa hanya sampah
organik yang dibakar, tidak terlalu banyak sampah basah, dan lakukan jauh dari
kerumunan orang banyak atau benda lain yang dapat memperburuk pembakaran. Kita
tentunya tidak ingin menyebabkan kebakaran, bukan?
Nah, mudah-mudahan dengan artikel ini kita semakin sadar bahwa masalah sampah
jangan dianggap masalah yang sepele karena menyangkut kebersihan lingkungan
kita. Jika lingkungan tak bersih bukan tak mungkin penyakit akan mudah mengenai
kita... dan ingat selalu "Buanglah sampah pada tempat yang sudah
disediakan".
Sumber : http://www.walhi.or.id/
22.Dapat menjelaskan teknik penjernihan air
Teknik
penjernihan air dan penyaringan air menjadi salah satu materi yang terdapat dalam Syarat
Kecakapan Umum (SKU) pramuka penggalang. Syarat yang harus dikuasai oleh pramuka
untuk mencapai penggalang ramu, penggalang rakit, maupun penggalang terap ini
meliputi mampu menjelaskan macam jenis penjernihan air, berbagai teknik
penjernihan air, dapat melakukan proses penjernihan air secara sederhana, serta
mampu mensosialisasikan macam dan cara melakukan penjernihan air.
Dalam masing-masing tingkatan SKU Pramuka Penggalang, syarat kecakapan ini tertuang dalam
poin ke-22. Tentunya dengan tingkatan yang berbeda-beda. Untuk calon penggalang ramu, seorang pramuka haruslah dapat menjelaskan
teknik penjernihan air (SKU ke-22), dengan pencapaian SKU:
- Dapat menyebutkan 3 macam jenis penjernihan
air
- Dapat menyebutkan minimal 5 teknik penyaringan
air
Dalam SKU Penggalang Rakit, seorang pramuka calon penggalang rakit
haruslah dapat melakukan proses penjernihan air secara sederhana (SKU ke-22),
dengan pencapaian SKU: Dapat melakukan proses penjernihan air secara
sederhana.
Sedangkan dalam SKU Penggalang
Terap, seorang calon penggalang terap dituntut untuk Dapat
mensosialisasikan cara penjernihan air (SKU ke-22), dengan pencapaian SKU
meliputi:
- Pernah menjelaskan 3 macam jenis penjernihan
air di depan pasukannya
- Pernah menjelaskan 5 dari 11 teknik
penyaringan air di depan pasukannya
Mengenal Teknik Penjernihan Air
Penjernihan air adalah proses
yang dilakukan untuk membuat air dapat digunakan untuk suatu penggunaan
tertentu. Semisal penggunaan air untuk minum, proses indrustri, medis,
pertanian, dan lain-lain. Masing-masing penggunaan tersebut memiliki standar
atau mutu yang berbeda-beda.
Terdapat berbagai teknik
penjernihan air yang bisa dilakukan. Teknik-teknik tersebut diantaranya adalah:
- Penyaringan
Penyaringan adalah salah satu cara penjernihan air dengan menyaring air
dengan menggunakan berbagai bahan mulai dari kain, kapas, pasir, kerikil,
ijuk, dan atau bahan lainnya untuk mendapatkan mutu air yang lebih baik.
- Perebusan
Perebusan adalah cara penjernihan air dengan cara dipanaskan hingga
mendidih. Proses ini untuk membunuh bakteri, spora, ova, kista dan
mensterilkan air.
- Disinfeksi kimia
Disinfeksi kimia merupakan teknik penjernihan air dengan memanfaatkan
disinfektan atau bahan kimia yang bersifat toksik dan memiliki kemampuan membunuh
mikroorganisme. Teknik penjernihan air dengan Disinfeksi kimia dapat
dilakukan pada genangan air, air dalam sumur, dll.
- Bubuk pemutih
Adalah penjernihan air dengan menggunakan bubuk pemutih semisal tawas dan
kapur gamping.
- Tablet klorin
Adalah penjernihan air dengan menggunakan tablet klorin atau kaporit.
- Filter
Adalah penjernihan air dengan menggunakan filter air khusus yang dibuat
oleh pabrikan tertentu. Yang biasa terdapat dipasaran adalah filter
keramik ‘lilin’ dan UV filter.
- Desalinasi
Adalah penjernihan air dengan serangkaian metode dan alat khusus yang
memanfaatkan pemanasan dengan sinar matahari.
Penyaringan Air
Penyaringan air adalah salah
satu metode atau teknik penjernihan air yang sederhana. Seorang pramuka penggalang dapat
melakukan penyaringan air dengan beberapa cara, seperti:
- Saringan air katun;
Merupakan teknik penyaringan air yang paling sederhana. Air keruh
disaring dengan menggunakan kain katun yang bersih, bertujuan untuk
membersihkan air dari kotoran dan organisme kecil yang ada dalam air
keruh.
- Saringan kapas;
Air disaring dengan kapas yang diletakkan di dasar wadah yang diberi
lubang. Bertujuan untuk membersihkan air dari kotoran dan organisme kecil
yang ada dalam air keruh
- Aerasi;
Aerasi merupakan proses penjernihan air dengan cara mengisikan
oksigen ke dalam air. Dengan diisikannya oksigen ke dalam air maka zat-zat
seperti karbon dioksida serta hidrogen sulfida dan metana yang
mempengaruhi rasa dan bau dari air dapat dikurangi atau dihilangkan.
Selain itu partikel mineral yang terlarut dalam air seperti besi dan
mangan akan teroksidasi dan secara cepat akan membentuk lapisan endapan
yang nantinya dapat dihilangkan melalui proses sedimentasi atau filtrasi.
- Saringan Pasir Lambat
(SPL);
Saringan pasir lambat merupakan saringan air yang dibuat dengan
menggunakan lapisan pasir pada bagian atas dan kerikil pada bagian bawah.
Air bersih didapatkan dengan jalan menyaring air baku melewati
lapisan pasir terlebih dahulu baru kemudian melewati lapisan kerikil.
- Saringan Air Sederhana;
Penyaringan air dengan teknik Saringan Air Sederhana merupakan modifikasi
dari saringan pasir lambat. Pada saringan tradisional ini selain
menggunakan pasir, kerikil, batu dan arang juga ditambah satu buah
lapisan injuk / ijuk yang berasal dari sabut kelapa.
Itulah beberapa teknik penjernihan air dan penyaringan air yang dapat
dilakukan oleh para pramuka. Selain untuk menyelesaikan uji SKU Pramuka
Penggalang, keterampilan dalam mengolah air hingga menjadi air yang berkualitas
lebih baik ini tentu akan sangat bermanfaat di dunia nyata. Baik ketika
berkegiatan di alam terbuka ataupun ketika harus ikut serta membangun
masyarakat.
23.Dapat membuat dan menggunakan simpul mati,simpul
hidup,simpul anyam,simpul tiang ,simpul pangkal, dan dapat menyusuk tali
,membuat ikatan serta menyambung 2 tongkat
Posted by : Iqbal Eka Tuesday, June 18, 2013
Tehknik atau cara tali temali
ternyata sangat bermanfaat untuk kita, bukan hanya saat kita ikut kegiatan Pramuka, tetapi lebih ke penerapannya
pada kehidupan sehari-hari. Untuk anda yang bekerja di alam bebas, Pecinta
alam, di atas kapal laut dll.
Di bawah ini adalah cara tali temali
yang mungkin bisa membantu anda untuk keperluan apapun.Tehnik Tali Pramuka
maupun kegiatan Temali di Alam Bebas lainnya.
Simpul sendiri dijelaskan yang fungsinya satu buah ikatan yang kuat tetapi
simple di uraikan kembali. Pelajaran tentang simpul pada umumnya sejak SD di
ajarkan di pramuka, tetapi pada umumnya pun lupa dikarenakan tak pernah atau
tidak sering di praktekkan.
1. Simpul tali delapan
Simpul tali delapan ini akibat bentuk simpulnya serupa angka delapan, prinsip
pembuatannya pun pada waktu saya di ajarkan adalah dengan membentuk angka
delapan. Ikuti alur angka delapan, dan anda akan mempunyai simpul tali delapan.
Kegunaanya bagi mengaitkan tali ke satu cantolah (istilah orang jawa, batang
terbuka bisa jadi tepatnya). Jadi ini bagi mengaitkan tak mengikatkan, kalau
mengikatkan tersebut seperti batang pohon dimana kami tak bisa memasukan tali
dari atas (batang nya cukup tinggi). Kalau mengaitkan tersebut seperti di
pager, atau patok, jadi tali tersebut kami dapat masukan dari atas. Paham ya
maksudnya.

2. Simpul tali Bowline/ tiang

Simpul ini mempunyai kesaman kegunaan seperti simpul delapan, tetapi pula dapat
bagi mengikat. Contohnya kami bersedia mengikat tali di batang pohon tidak
kecil, bisa kami pakai simpul ini. Metode memproduksinya pun cukup simple,
tinggal mengikuti alur dari gambar di atas.
3. Simpul tali mati

Simpul mati berkhasiat bagi menyambung dua tali yang serupa tidak kecil.
Selebihnya simpul mati berkhasiat bagi mengakhiri satu buah ikatan bagi ikatan
tak kembali kendur.
4. Simpul tali anyam

Cara
tali temali ini digunakan bagi menyambung dua tali/ tambang bagi
menghasilkan tali gabungan yang lebih panjang. Simpul ini berkhasiat bagi
menyambungkan tali yang ukuran nya berlainan, tak serupa, misalnya lebih besar
dan tali yang lebih kecil.
5. Simpul tali pangkal


Simpul tali ini faktanya di pakai bagi menjadikan anchor /penambat, mengikat
tandu. Tetapi simpul ini bisa pula bagi mengikat di pohon, akibat simpul ini
punya keuntungan bila makin di tarik talinya, maka simpulnya pun akan makin
kencang, jadi makin kuat ikatannya.
Metode membuatnya, kami buat dua ikatan melingkar seperti gambar paling atas.
Setelah tersebut, kami tindihkan ikatan yang nomer dua ke nomer pertama,
jadinya urutan dari atas adalah ikantan kedua baru yang pertama.
Itulah banyak simpul cara tali temali yang
sangat memiliki manfaat di alam bebas, tentu masih segudang tetapi kami tak
harus bagi mempelajari keseluruhan yang ada. Selamat mempelajari tehnik tali
temali dan semoga berguna.
24.Dapat menjelaskan kompas ,menafsir tinggi dan
lebar.
Cara Menggunakan Kompas
Teknik menggunakan Kompas adalah
salah satu materi wajib dalam Pendidikan Dasar (Diksar) Penggiat Alam, jadi
untuk melakukan kegiatan di alam bebas seperti mendaki gunung tidak cukup
menggendong carrier dan berpakaian necis ala alay masuk Mall <<--¦
Forumhijau.com - Kompas adalah
alat yang berfungsi untuk menunjukkan arah mata angin. Dan bagi para penggiat
alam, haruslah mengetahui dengan benar tentang kompas dan kinerjanya.
@[204876742936764:]
Bahwasannya, dengan mengetahui dan
bisa membaca peta dengan arah kompas, maka kemungkinan sobat greener FHI akan
tersesat menjadi semakin kecil. Penting sebenarnya bagi penggiat alam bebas,
tetapi banyak yang belum menggunakannya.
Bagian - bagian penting dari
Kompas :
1. Dial, adalah permukaan Kompas
dimana tertera angka derajat dan huruf mata angin.
2. Visir, adalah lubang dengan
kawat halus untuk membidik sasaran.
3. Kaca Pembesar, digunakan untuk
melihat derajat Kompas.
4. Jarum Penunjuk adalah alat yang
menunjuk Utara Magnet.
5. Tutup Dial dengan dua garis
bersudut 45° yang dapat diputar.
6. Alat Penyangkut adalah tempat
ibu jari untuk menopang Kompas saat membidik. @[204876742936764:]
Cara Mempergunakan Kompas :
1. Letakkan Kompas di atas
permukaan yang datar, setelah jarum Kompas tidak bergerak maka jarum tersebut
dan menunjukkan ARAH UTARA MAGNET
2. Bidik sasaran melalui Visir,
melalui celah pada, kaca pembesar, setelah itu miringkan kaca pembesar kira -
kira bersudut 50° dengan kaca dial. @[204876742936764:]
Kaca pembesar tersebut berfungsi
sebagai :
a. Membidik ke arah Visir, membidik sasaran.
b. Mengintai derajat Kompas pada Dial.
3. Apabila Visir diragukan karena
kurang jelas terlihat dari kaca pembesar, sobat greener FHI bisa luruskan garis
yang terdapat pada tutup Dial ke arah Visir, searah dengan sasaran bidik agar
mudah terlihat melalui kaca pembesar
www.forumhijau.com
4. Apabila sasaran bidik 30° maka
bidiklah ke arah 30°.
Sebelum menuju sasaran, tetapkan
terlebih dahulu Titik sasaran sepanjang jalur 30°. Carilah sebuah benda yang menonjol
/ tinggi diantara benda lain disekitarnya, sebab route ke 30° tidak selalu
datar atau kering, kadang-kadang berbencah-bencah.
Ditempat itu spbat greener FHI
Melambung ( keluar dari route ) dengan tidak kehilangan jalur menuju 30
derajat.
5. Sebelum bergerak ke arah
sasaran bidik, perlu ditetapkan terlebih dahulu Sasaran Balik ( Back Azimuth
atau Back Reading ) agar sobat greener FHI dapat kembali kepangkalan apabila
tersesat dalam perjalanan.
www.forumhijau.com
Cara melihat Kompas dan membidik
sasaran
Rumus Back Azimuth / Back Reading
1. Apabila sasaran kurang dari 180 derajat = ditambah 180 derajat
0 derajat – 180 derajat = X + 180 derajat
2. Apabila sasaran lebih dari 180
derajat = dikurang 180 derajat
180 derajat – 360 derajat = X –
180 derajat
Contoh :
30 derajat sasaran baliknya adalah 30 derajat + 180 derajat = 210 derajat
240 derajat sasaran baliknya
adalah 240 derajat – 180 derajat = 60 derajat
Mata Angin
U = Utara : 0° atau 360°
TL = Timur Laut : 45°
T = Timur : 90°
TG = Tenggara : 135°
S = Selatan : 180°
BD = Barat Daya : 225°
B = Barat : 270°
BL = Barat laut : 315°
MENENTUKAN ARAH MATA ANGIN
Menentukan arah mata angin ( Utara
Magnet ) dapat sobat greener FHI lakukan dengan berbagai cara dengan tanpa
menggunakan kompas, antara lain :
1. Makam / kuburan orang Islam.
2. Tempat ibadah ( Masjid / Musholah ).
3. Terbitnya matahari / bulan.
4. Lumut pada pohon. ( lumut akan selalu di barat batang pohon )
5. Pucuk / ujung daun pada pohon.
6. Silet.
7. dll.
MENAKSIR LEBAR
& TINGGI
A. Menaksir Lebar
Sungai
a. Tetapkanlah check point A di
seberang sungai.
b. Jadikan tempat
berdiri titik B.
c. Buat sudut 900
dan bergerak ke C sebanyak X langkah.
d. Lanjutkan
melangkah ke D sebanyak ½ X langkah.
e. Dari titik D
buat sudut 900 dan mundur sambil mengintai ke point A dan C serta
tempat berdiri berada di point E.
f.
Berhenti
setelah A, C dan E berada di satu garis lurus.
Dengan demikian lebar sungai AB = 2 DE
Cara lain menaksir lebar sungai
- Tetapkanlah check point A.
- Jadikan tempat tegak pada point B.
- Menghadap ke kiri dengan sudut 900 selanjutnya jalan
mundur.
- Berhenti pada titik dimana apabila diproyeksikan ke A membuat
sudut 450.
- Titik tersebut dinyatakan sebagai titik C.
Dengan demikian maka dalam segitiga ABC , sudut A = 450
karena itu sisi AB = BC.
Jadi lebar sungai AB = BC.
B.
Menaksir Tinggi
Tinggi Pohon
a. Tetapkan 11
Unit (meter, langkah) dari A ke satu sisi yang datar.
b. Titik tersebut dinyatakan
D.
Letakkan tongkat setinggi 160 cm pada titik D.
c. Lanjutkan 1
unit lagi ke titik C.
d. Dari titik C,
seorang teman mengintai ke puncak pohon (B) melalui tongkat yang ditegakkan
pada D.
e. Tandai bagian
tongkat yang dilalui garis CB.
Bagian tersebut adalah E.
Jadi tinggi pohon tersebut AB = 12 DE.
Tinggi Tiang Listrik
- Tinggi tongkat = 160 cm.
- Panjang Bayangan = 20 cm.
Jadi perbandingan = 20 : 160 = 1 : 8
Panjang bayangan tiang listrik = 1,20 m = 120 cm
Jadi panjang tiang listrik = 120 X 8 = 960 cm = 9,6 m
25.Mengenal macam-macam sandi ,isyarat morse,dan
semaphore
MENGENAL
MACAM-MACAM SANDI, ISYARAT MORSE DAN SEMAPHORE (SKU Penggalang Ramu Point 24)
MENGENAL MACAM-MACAM SANDI, ISYARAT MORSE
DAN SEMAPHORE
Pramuka identik juga dengan sandi, morse dan semaphore. Jadi seorang calon
anggota Penggalang Ramu harus menguasai macam-macam sandi, morse dan semaphore.
Pada kesempatan ini,
penulis tidak memaparkan secara
menyeluruh dari sandi itu sendiri, hal ini dikarenakan keterbatasan
literatur/saduran dan juga keterbatasan
pengetahuan dan keterampilan penulis pada segi sandi.
Menyimak dari alasan di atas, tidak menjadi alasan bahwa calon anggota
Penggalang Ramu terus berupaya untuk mencari sumber yang lain untuk melengkapi
pengetahuan dan keterampilan dalam bidang sandi ini.
1. Sandi
Sandi adalah
suatu kode rahasia, di mana kerahasiaannya hanya diketahui oleh sekelompok
orang saja.
Dalam kegiatan Pramuka, Sandi digunakan
pada saat melakukan hiking. Tujuan dari penggunaan Sandi adalah agar calon
anggota Penggalang Ramu dapat melatih diri untuk dapat menyelesaikan masalah
yang sedang dihadapi. Dalam penggunaan Sandi, kuncinya harus jelas terlebih
dahulu.
Sandi banyak
macam dan jenisnya. Adapun macam dan jenis Sandi itu terdiri atas Sandi Angka,
Sandi Kanji, Sandi AN, Sandi AZ, Sandi Kotak 1 dan Sandi Kotak 2, Sandi Jam,
Sandi Rumput, Sandi Udang, Sandi Kimia, Sandi AND dan masih banyak lagi
sandi-sandi yang lainnya. Akan tetapi dalam kesempatan ini penulis tidak akan
memaparkan secara keseluruhan dari tata cara penggunaan sandi tersebut,
melainkan hanya sandi yang biasa dipergunakan dalam setiap iven kegiatan.
Adapun sandi-sandi tersebut yaitu :
a
a. Sandi Angka
A =
1
Z =
26
A B
C D E
F G H
I J K
L M N
1 2 3
4 5 6
7 8 9
10 11 12
13 14
O P Q
R S T
U V W
X Y
Z
15 16 17
18 19 20
21 22 23
24 25 26
Contoh penggunaannya
4 8
9 18 7
8 1 13
D H
I R G
H A M
a b. Sandi A N
A =
N
A B
C D E
F G H
I J K
L M
N O
P Q R
S T U
V W X
Y Z
Contoh penggunaannya
X V F
J N
A G B
E B
K I
S W A
N T O
R O
a
c. Sandi A Z
A =
Z
A
B C D
E F G
H I J
K L M
Z
Y X W
V U T
R S Q
P O N
Contoh
penggunaannya
K V
M T T
Z O Z
M T H
Z N F
P E
N G G
A L A
N G R
A M U
d. Sandi Kotak I
Sebelum
menggunakan sandi kotak I ini perlu diketahui bahwa setiap hurup/abjad yang
letaknya dekat garis batas maka hurup/abjad tersebut digantikan dengan bentuk
garis yang ditempati hurup/abjad tersebut. Sedangkan hurup/abjad yang letaknya
ke dua pada gambar dibubuhi tanda titik. Adapun contoh penggunaannya sebagai
berikut :
e. Sandi Kotak II
Pada
penggunaan Sandi Kotak II ini hampir sama dengan tata cara penggunaan Sandi
Kotak I, hanya saja urutan huruf yang ketiga pada gambar nanti dibubuhi dua
buah titik. Adapun contoh penggunaannya sebagai beriku:
af.
Sandi Udang
Sandi Udang yaitu Sandi yang cara
penggunaannya atau membacanya dimulai dari belakang. Sandi ini disebut Sandi
Udang karena udang kalau berjalan itu mundur sehingga memiliki kesaamaan
terhadap penggunaan Sandi ini yaitu dibaca mundur atau dari belakang. Contoh
penggunaannya yaitu : dewan penggalang
G
N A L
A G G
N E P
N A W
E D
D E
W A N
P E N
G G A L A
N G
bg. Sandi A N D
Penggunaan Sandi ini yaitu setiap
ada tulisan atau kata AND maka harus dicoret atau tidak usah dibaca. Contoh
penggunaannya yaitu :
MAND ANDA JAND ANDU TAND ANDE RAND ANDU
SAND
artinya
adalah MAJU TERUS.
2. Isyarat Morse
Kata Morse sebenarnya berasala dari nama seorang bangsa Amerika yang
menemukan sebuah cara agar setiap manusia dapat saling berhubungan. Cara
tersebut ditemukan pada tahun 1837, akan tetapi pada tahun 1851 dalam
Konferensi Internasional baru diterima dan dipergunakan oleh seluru dunia.
Dari semboyan Morse ini, selain dipakai untuk merahasiakan berita, juga
dapat diharapkan untuk melatih para Pramuka menjadi cerdas, trampil, tajam alat
indera.
Semboyan Morse dapat dilakukan dengan berbagai cara, baik itu dengan cara
melalui suara, sinar/cahaya, dan tulisan.
Semboyan Morse Melalui Suara. Umpamanya suara peluit, radio,
pukulan alat dan lain sebagainya. Untuk jenis suara ini diusahakan dapat
didengar oleh penerima pesan (komunikan) tapi dengan keadaan yang sunyi.
Semboyan Morse Melalui
Sinar/Cahaya. Umpamanya sinar/cahaya lampu, senter, stormking dan lain-lain. Pada
semboyan ini sinar/cahaya yang dikirim oleh pengirim cahaya/sinar (pengirim
pesan/Komunikator) usahakan sinar/cahayanya dapat diterima oleh penerima pesan
(komunikan).
Semboyan Morse Melalui Tulisan. Yaitu dengan
menggunakan titik ( . ) dan strip ( - ). Untuk memudahkan dalam penggunaan
semboyan Morse melalui tulisan dapat dipelajari dengan langkah sebagai berikut :
-
Semboyan
yang terdiri dari titik saja
E = .
I = . .
S = . . .
H = . . . .
- Semboyan yang
terdiri dari strip saja
T = -
M = - -
O = - - -
KH = - - - -
- Semboyan yang tidak
berlawanan
C = - . - .
J = . - - -
Z = - - . .
- Semboyan yang
berlawanan
A = . – N = - .
U = . . – D = - .
.
V = . . . – B = - .
. .
W = . - - G = - -
.
Y = - . - - Q
= - - . –
-
Sandwiches
K = - .
– R = . -
. P = . -
- . X = - .
. –
- Semboyan Morse untuk angka/nomor
1
= . - - - - 6 = - .
. . .
2
= . . - - - 7 = - -
. . .
3
= . . . - - 8 = - -
- . .
4
= . . . . – 9 = - -
- - .
5 = . . . . . 0/10 = - - - - -
- Semboyan Morse untuk aba-aba
Berkumpul = . . . . . . . . . . tak terbatas
Berpisah = - - - - - - - - - - tak terbatas
Bahaya = . - . - . - . - . - . – tak terbatas
Berhenti = .
Balik kanan = . . .
Siap/awas = -
Tunggu = . - . . .
Lari = . - - .
Istirahat di
tempat = - . . - -
2. Semaphore
Semaphore
adalah suatu cara untuk mengirim dan menerima berita dengan memakai dua buah
bendera. Adapun masing-masing dari bendera tersebut berukuran 45cmX45cm dengan
warna merah dan kuning. Warna merah harus dipasang dekat dengan tangkainya.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar di bawah in:
Mengirim dan menerima berita
dengan Semaphore hanya dapat dilakukan pada jarak lebih kurang 200 meter atau
sampai sejauh bendera Semaphore tersebut dapat dilihat oleh mata. Dalam
menyampaikan berita dengan isyarat Semaphore, usahakan posisi kita berada pada
tempat yang terang/jelas dan jangan terhalang oleh sesuatu yang dapat
menghalangi pandangan mata.
Untuk si pengirim berita (komunikator) sebaiknya dilakukan oleh dua orang,
dengan masing-masing tugasnya yang satu membacakan isyarat dan yang satu lagi
memberi isyarat dengan bendera Semaphore. Demikian juga untuk penerima berita
(komunikan) alangkah baiknya dilakukan oleh dua orang, dengan masing-masing
memiliki tugas yang satu menterjemahkan makna pengiriman berita dan yang satu
lagi menulis berita pada media tulis.
Sikap pengirim dan penerima pesan
adalah seperti orang yang sedang istirahat di tempat, yaitu di mana lebar kaki
berjarak sama dengan lebar bahu. Demikian juga dengan memegang tangkai bendera
Semaphore seolah-olah tangkai semaphore itu sambungan dari tangan kita.
26.Selalu berpakaian rapih
memelihara kesehatan dan kebersihan diri serta lingkungannya.
27.Dapat baris-berbaris
MATERI
PERATURAN BARIS BERBARIS (PBB)
MATERI PERATURAN BARIS BERBARIS
Dikutip dari SK PANGAB 611/X/1985
Tretanggal 08 Oktober 1985
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
PENGERTIAN
Baris-berbaris adalah suatu wujud latihan fisik, diperlukan guna menanamkan
kebiasaan dalam tata cara hidup Angkatan Bersenjata/masyarakat yang diarahkan
kepada terbentuknya suatu perwatakan tertentu.
Pasal 2
MAKSUD DAN
TUJUAN
1. Guna menumbuhkan sikap jasmani yang tegap dan tangkas, rasa persatuan,
disiplin, sehingga dengan demikian senantiasa dapat mengutamakan kepentingan
tugas di atas kepentingan individu dan secara tidak langsung juga menanamkan
rasa tanggung jawab.
2. Yang dimaksud dengan menumbuhkan sikap jasmani yang tegap dan tangkas adalah
mengarahkan pertumbuhan tubuh yang diperlukan oleh tugas pokok tersebut dengan
sempurna.
3. Yang dimaksud dengan rasa persatuan adalah rasa senasib dan sepenanggungan
serta ikatan batin yang sangat diperlukan dalam menjalankan tugas.
4. Yang dimaksud dengan disiplin adalah mengutamakan kepentingan tugas diatas
individu yang hakikatnya tidak lain dari pada keikhlasan menyisihkan pilihan
hati sendiri.
5. Yang dimaksud dengan rasa tanggung jawab adalah keberanian untuk bertindak
yang mengandung risiko terhadap dirinya tetapi menguntungkan tugas atau
sebaliknya tidak mudah melakukan tindakan yang akan dapat merugikan kesatuan.
Pasal 3
KETENTUAN
KHUSUS
1. Para pimpinan wajib mengetahui adanya, mengenal kegunaannya, serta
senantiasa menegakkan peraturan tersebut.
2. Para pembantu pimpinan (kader) wajib paham isinya, mau mengerjakannya, dan
mampu melatihnya.
3. Semua warga Angkatan Bersenjata baik Perwira, Bintara atau Tamtama wajib
melaksanakan secara tertib (tepat) serta dilarang mengubah, menambah atau
mengurangi apa yang tertera dalam peraturan baris-berbaris ini.
Pasal 4
KEWAJIBAN
PELATIH
1. Terwujud atau tidaknya maksud dan tujuan peraturan ini sangat tergantung
kepada mutu serta kesanggupan seorang pelatih. Pelatih yang melaksanakannya
hanya karena tugas tidak akan mencapai hasil yang diharapkan.
2. Hasil yang baik akan dapat diperoleh dengan memperhatikan pokok-pokok
sebagai berikut:
a. Rasa kasih sayang
Seorang pelatih seharusnya dapat merasakan apa yang dirasakan oleh anak didik.
b. Persiapan
Persiapan yang baik adalah jaminan berhasilnya latihan yang dikehendaki,
oleh karena itu pelatih harus mengadakan persiapan terlebih dahulu
mengenai apa yang akan dilatih, pembagian waktu, alat-alat, tempat dan
sebagainya.
c. Mengenal tingkatan anak didik
Tiap tingkatan kemampuan seseorang/kelas membutuhkan metode melatih tersendiri,
oleh karena sebelum seorang pelatih memilih sesuau metode, ia terlebih dahulu
menilainya.
d. Tidak sombong
Keahlian dan kepandaian bukanlah hal-hal yang patut dipamerkan, melainkan wajib
diamalkan yang berarti dibimbingkan, dituntunkan, sehingga dapat dimiliki oleh
anak didik.
e. Adil
Selalu dapat memelihara adanya keseimbangan dalam segala hal dengan cara memberikan
pujian atau teguran pada tempatnya tanpa membeda-bedakan satu dengan lainnya.
f. Teliti
Teliti mengandung arti selalu mengusahakan pelaksanaan ketentuan-ketentuan
sesuai dengan semestinya, sebaliknya tidak puas dengan pelaksanaan yang
setengah-setengah.
g. Sederhana
Untuk tidak mempesulit anak didik perlu diusahakan kalimat maupun kata-kata
yang mudah dimengerti. Pelatih bertindak seperlunya sesuai dengan apa yang
dituntutnya.
3. Perhatian khusus bahwa dengan latihan (drill) dimaksud untuk mencapai kebiasaan
atau kepahaman bertindak bukan untuk mengetahui saja. Oleh karenanya hendaklah
selalu diperhatikan jangan terlalu bercerita, melainkan teladan, mencoba,
mengoreksi, mengulangi sehingga paham mengerjakannya.
catatan:
a. Guna mencegah terganggunya/rusaknya suasana pada saat-saatbanyak memberikan
aba-aba dan untuk membiasakan suara yang diperlukan dalam memberikan aba-aba,
maka para komandan/pemimpin pasukan agar diberi latihan teratur (tiap hari).
b. Khusus dalam melatih sikap sempurna, pelatih agar memberikan
perhatian/mengawasi ketentuan mengenai pandangan mata.
c. Banyak melatih barisan dalam bentuk saf maju jalan untuk membiasakan pada
waktu defile dan parade.
Pasal 5
ABA-ABA
1. Pengertian
Aba-aba adalah perintah yang diberikan oleh seorang komandan/pimpinan pasukan
kepada pasukan/barisan untuk dilaksanakan pada waktunya secara serentak atau
berturut-turut.
2. Macam aba-aba
Aba-aba terdiri atas 3 bagian dengan urutan:
a. Aba-aba petunjuk
Aba-aba petunjuk dipergunakan jika perlu untuk menegaskan maksud dari aba-aba
peringatan/pelaksanaan.
contoh:
1. Untuk perhatian – Istirahat di tempat = GERAK
2. Untuk istirahat – Bubar = JALAN
3. Jika aba-aba ditujukan khusus terhadap salah satu bagian dari keutuhan
pasukan: Pleton II – Siap = GERAK
4. Selanjutnya lihat baris-berbaris kompi
5. Kecuali di dalam upacara: aba-aba petunjuk pada penyampaian penghormatan
terhadap seseorang, cukup menyebutkan jabatan orang yang diberi hormat tanpa
menyebutkan eselon satuan yang lebih tinggi
contoh:
a. Kepada kepala sekolah – Hormat = GERAK
b. Kepada kepala kantor wilayah – Hormat = GERAK
b. Aba-aba peringatan
Aba-aba peringatan adalah inti dari perintah yang cukup jelas untuk dapat
dilaksanakan tanpa ragu-ragu.
Contoh:
1. Lencang kanan = GERAK dan bukan LENCANG = KANAN
2. Istirahat di tempat = GERAK dan bukan Di tempat = ISRIRAHAT
c. Aba-aba pelaksanaan
Aba-aba pelaksanaan adalah ketegasan mengenai saat untuk melaksanakan
aba-aba petunjuk/peringatan dengan cara serentak atau berturut-turut.
Aba-aba pelaksanaan yang dipakai adalah:
1. GERAK
2. JALAN
3. MULAI
GERAK : adalah untuk gerakan-gerakan tanpa meninggalkan tempat yang
menggunakan kaki dan gerakan-gerakan yang memakai anggota tubuhlain, baik dalam
keadaan berjalan maupun berhenti.
contoh:
1. Jalan di tempat = GERAK
2. Siap = GERAK
3. Hormat kanan = GERAK
4. Hormat = GERAK
JALAN : adalah untuk gerakan-gerakan kaki yang dilakukan dengan
meninggalkan tempat.
contoh:
1. Haluan kanan/kiri = JALAN
2. Dua langkah ke depan = JALAN
3. Tiga langkah ke kiri = JALAN
4. Satu langkah ke belakang = JALAN
catatan:
Apabila gerakan meninggalkan tempat itu tidak dibatasi jaraknya, maka aba-aba
pelaksanaan harus didahului dengan aba-aba peringatan: MAJU
contoh:
1. Maju = JALAN
2. Haluan kanan/kiri Maju = JALAN
3. Melintang kanan/kiri Maju = JALAN
MULAI: adalah untuk dipakai pada pelaksanaan perintah yang harus dikerjakan
berturut-turut.
contoh:
1. Hitung = MULAI
2. Berbanjar/Bersaf Kumpul = MULAI
3. Cara menulis aba-aba
a. Aba-aba petunjuk dimulai dengan huruf besar dan ditulis seterusnya dengan
huruf kecil, atau semuanya huruf besar.
b. Aba-aba peringatan dimulai dengan huruf besar dan ditulis seterusnya dengan
huruf kecil yang satu dengan yang lainnya agak jarang, atau semuanya huruf
besar.
c. Aba-aba pelaksanaan ditulis seluruhnya dengan huruf besar.
d. Semua aba-aba ditulis lengkap, walaupun ucapannya dapat dipersingkat.
e. Diantara aba-aba petunjuk dan aba-aba peringatan terdapat garis
penyambung/koma, antara aba-aba peringatan dan aba-aba pelaksanaan terdapat dua
garis bersusun/koma.
4. Cara memberi aba-aba
a. Waktu memberi aba-aba, pemberi aba-aba pada dasarnya harus berdiri dalam
keadaan sikap sempurna dan menghadap pasukan.
b. Apabila aba-aba yang diberikan itu berlaku juga untuk si pemberi aba-aba,
maka pada saat memberikan aba-aba tidak menhadap pasukan.
contoh :
Waktu pemimpin upacara memberi aba-aba penghormatan kepada Pembina upacara :
Hormat = GERAK. Pelaksanaan : Pada waktu memberi aba-aba pemimpin upacara/Danup
menghadap ke arah Pembina upacara/Irup sambil melakukan gerakan penghormatan
bersama-sama dengan pasukan. Setelah penghormatan selesai dijawab/dibalas oleh
pembina upacara/Irup maka dalam sikap “sedang member hormat” Pemimpin
upacara/Danup memberikan aba-aba : Tegak = GERAK dan setelah aba-aba itu
pemimpin upacara/Danup bersama-sama pasukan kembali ke sikap sempurna.
c. Dalam rangka menyiapkan pasukan pada saat Pembina upacara/Irup memasuki
lapangan upacara dan setelah amanat pembina upacara/Irup selesai,Pemimpin
upacara/Danup tidak menghadap pasukan.
d. Pada taraf permulaan latihan aba-aba yang ditujukan kepada pasukan yang
sedang berjalan atau berlari, aba-aba pelaksanaannya selalu harus diberikan
bertepatan dengan jatuhnya salah satu kaki tertentu yang pelaksanaan geraknya
dilakukan dengan tambahan 1 langkah pada waktu berjalan dan 3 langkah pada
waktu berlari.
e. Sedang pada taraf lanjutan, aba-aba pelaksanaan dapat diberikan bertepatan
dengan jatuhnya kaki yang berlawanan yang pelaksanaan gerakannya dilakukan
dengan tambahan 2 langkah pada waktu berjalan dan 4 langkah pada waktu berlari,
kenudian berhenti atau maju dengan merubah bentuk dan arah pada pasukan.
f. Semua aba-aba diucapkan dengan suara nyaring, tegas, dan bersemangat.
g. Pemberian aba-aba petunjuk yang dirangkaikan dengan aba-aba peringatan
dan pelaksanaan, pengucapannya tidak diberi nada.
h. Pemberian aba-aba peringatan wajib diberi nada pada suku kata pertama
dan terakhir. Nada suku kata terakhir diucapkan lebih panjang menurut
besar-kecilnya pasukan. Aba-aba pelaksanaan senantiasa diucapkan dengan
cara yang di”hentakkan”.
i. Waktu pemberi aba-aba peringatan dan pelaksanaan diperpanjang sesuai
besar-kecilnya pasukan dan/atau tingkatan perhatian pasukan (konsentrasi
pasukan). Dilarang memberi keterangan-keterangan lain di sela-sela aba-
aba pelaksanaan.
j. Bila ada suatu bagian aba-aba diperlukan, maka dikeluarkan perintah
“ulangi”
Contoh :
Kepada pemimpin upacara = ulangi Kepada pembina upacara – Hormat =GERAK.
Gerakan yang tidak termasuk aba-aba tetapi yang harus dijalankan pula, dapat
diberikan petunjuk-petunjuk sengan suara nyaring, tegas, dan bersemangat.
Biasanya dipakai pada waktu di lapangan, seperti: MAJU,
IKUT, BERHENTI, LURUSKAN, LURUS
Pasal 6
CARA MELATIH
BERHIMPUN
1. Apabila seorang pelatih/komandan ingin mengumpulkan anggota bawahannya secara
bebas, maka pelatih/komandan/pemimpin memberi aba-aba: Berhimpun = MULAI
2. Pelaksanaan:
a. Pada waktu aba-aba peringatan seluruh anggota mengambil sikap sempurna dan
menghadap kepada yang memberi aba-aba.
b. Pada aba-aba pelaksanaan seluruh anggota mengambil sikap lari, selanjutnya
lari menuju ke depan pelatih/komandan.pemimpin, di mana ia berada dengan jarak
3 langkah.
c. Pada waktu datang di depan pelatih/komandan/ pemimpin, mengambil sikap
sempurna, kemudian mengambil sikap istirahat.
d. Setelah aba-aba selesai, seluruh anggota mengambil sikap sempurna, balik
kanan selanjutnya menuju tempat masing-masing.
e. Pada saat datang di depan pelatih/komandan/ pemimpin, serta kembali, tidak
menyampaikan penghormatan.
3. Yang dimaksud dengan berhimpun adalah semua anggota datang si depan
komandan/pemimin dengan berdiri bebas, dengan jarak tiga langkah (lihat
gambar).
O
OOO
OOOO
OOOO
O+O
O
3 Langkah
Catatan: Bentuknya mengikat, hanya jumlah saf tidak mengikat
Pasal 7
CARA MELATIH
BERKUMPUL
1. Komandan/pelatih/pemimpin menunjuk seorang anggota untuk berdiri kurang
lebih 4 langkah di depannya, orang ini dinamakan penjuru.
2. Komandan/pelatih/pemimpin memberikan perintah: Sdr. Hartono sebagai
penjuru (bila penjuru bernama Hartono).
3. Penjuru mengambil sikap sempurna dan menghadap penuh kepada yang
memberi perintah, selanjutnya mengulangi perintah sebagai berikut: “Siap
Hartono sebagai penjuru”.
4. Penjuru mengambil sikap untuk lari menuju tempat komandan /pelatih/ pemimpin
yang memberi perintah.
5. Apabila bersenjata, mengambil sikap depan senjata kemudian lari menuju
tempat komandan/pelatih/ pemimpin yang memberi perintah, langsung pundak
kiri senjata.
6. Pada waktu aba-aba peringatan “Bersaf/Berbanjar Kumpul” maka anggota lain
mengambil sikap sempurna dan menghadap penuh pada komandan/pelatih/pemimpin.
7. Pada aba-aba pelaksanaan anggota lainnya dengan serentak mengambil sikap
lari, selanjutnya penjuru memberi isyarat “LURUSKAN”, anggota secara
berturut-turut meluruskan diri.
8. Bila bersenjata, mengambil sikap depan senjata kemudian lari menuju di
samping kiri/belakang penjuru dan berturut-turut meluruskan diri.
9. Cara meluruskan diri ke samping (bila bersaf) sebagai berikut: Meluruskan
lengan ke samping dengan tangan kanan digenggam, punggung tanganmenghadap ke
atas, kepala dipalingkan ke kanan dan meluruskan diri, hingga dapat melihat
dada orang-orang yang di sebelah kanannya. Penjuru yang ditunjuk pada waktu
berkumpul melihat ke kiri, setelah barisan terlihat lurus maka penjuru
memberikan isyarat dengan perkataan “LURUS”. Pada isyarat ini penjuru melihat
ke depan serta yang lain serentak menurunkan lengan kanan, melihat ke depan dan
kembali ke sikap sempurna. Bila bersenjata, maka senjata di pundak kiri dan
ditegakkan serentak.
10. Cara meluruskan diri ke depan (bila berbanjar) sebagai berikut: Meluruskan
lengan kanannya ke depan, tangan digenggam, punggung tangan menghadap keatas
dan mengambil jarak satu lengan ditambah dua kepal dari orang yang ada di
depannya dan meluruskan diri ke depan. Setelah orang yang paling belakang
banjar kanan melihat barisannya sudah lurus, maka ia memberikan isyarat dengan
mengucapkan “LURUS”, pada isyarat ini serentak menurunka lengan kanan dan
kembali ke sikap sempurna.
11. Apabila bersenjata, maka setelah menegakkan tangan kanannya kemudian
dengan serentak tegak senjata.
Catatan :
Bila lebih dari 9 orang selalu berkumpul dalam bersaf tiga atau berbanjar tiga,
kalau kurang dari 9 orang menjadi bersaf/berbanjar satu. Meluruskan ke depan
hanya digunakan dalam bentukberbanjar.
12. Penunjukkan penjuru tidak berdasarkan kepangkatan.
Pasal 8
CARA MELATIH
MENINGGALKAN BARISAN
1. Apabila pelatih memberikan perintah kepada seseorang dari
barisannya,terlebih dahulu ia memanggil orang itu ke luar barisan dan
memberikan perintahnya apabila orang tersebut telah berdiri dalam sikap
sempurna. Orang yang menerima perintah ini harus mengulangi perintah tersebut
sebelum melaksanakannya dan mengerjakan perintah itu dengan bersemangat.
Tata cara keluar barisan:
a. Bila keluar bersaf:
1. Untuk saf depan, tidak perlu balik, tetapi langsung menuju arah yang
memanggil.
2. Untuk saf tengah dan belakang, balik kanan kemudian melalui saf paling
belakang selanjutnya memilih jalan yang terdekat menuju arah yang
memanggil.
3. Bagi orang yang berada di ujung kanan maupun kiri, tanpa balik kanan
langsung menuju arah yang memanggil (termasuk saf 2 dan 3).
b. Bila pasukan berbanjar:
1. Untuk saf depan tidak perlu balik kanan, langsung menuju arah yang
memanggil.
2. Untuk saf tengah dan belakang, balik kanan kemudian melalui saf paling
belakang selanjutnya memilih jalan yang terdekat menuju arah yang
memanggil.
c. Cara menyampaikan laporan dan penghormatan apabila anggota dipanggil
sedang dalam barisan sebagai berikut:
1. Komandan/pelatih/pemimpin memanggil: “Ahmad tampil ke depan”
setelah selesai dipanggil orang yang dipanggil tersebut mengucapkan
kata-kata “Siap Ahmad Tampil ke depan”, kemudian keluar barisan
sesuai dengan tata cara keluar barisan.
2. Kemudian menghormat sesuai PPM, setelahselesai menghormat mengucapkan
kata-kata: “Lapor, siap menghadap”. Selanjutnya menunggu perintah.
3. Setelah mendapat perintah/petunjuk, mengulangi perintah tersebut.
Contoh:
“Berikan aba-aba di tempat”. Selanjutnya melaksanakan
perintahyangdiberikanolehkomandan/pelatih/pemimpin (memberikan aba-aba di
tempat).
4. Setelah selesai melaksanakan perintah/petunjuk,kemudian menghadap
±6 langkah di depan komandan/pelatih/pemimpin yang memanggil dan
mengucapkan kata-kata: “Memberikan aba-aba di tempat telah
dilaksanakan, Laporan selesai”.
5. Setelah mendapat perintah “Kembali ke tempat”, anggota tersebut
mengulangi perintah kemudian menghormat, selanjutnya kembali ke
tempat.
2. Jika pada waktu dalam barisan salah seorang meninggalkan barisannya, maka
terlebih dahulu harus mengambil sikap sempurna dan minta ijin kepada
komandan/pelatih/pemimpin yang memanggil dengan cara mengangkat tangan kanannya
ke atas (tangan dibuka, jari-jari dirapatkan).
Contoh:
Anggota yang akan meninggalkan barisan mengangkat tangan.
komandan/pelatih/pemimpin bertanya: “Ada apa?” Anggota menjawab: “ke belakang”
komandan/pelatih/ pemimpin memutuskan: “Baik, lima menit kembali” Anggota yang
meninggalkan barisan mengulangi: “Lima menit kembali”
3. Setelah mendapat ijin, ia keluar dari barisannya selanjutnya menuju tempat sesuai
keperluannya.
4. Bila keperluannya telah selesai, maka orang tersebut menghadap ±6 langkah di
depan komandan/pelatih/pemimpin, menghormat dan laporan sebagai berikut:
“Lapor, Ke belakang selesai Laporan selesai”. Setelah ada perintah dari
komandan/pelatih/pemimpin “Masuk barisan” maka orang tersebut mengulangi
perintah kemudian menghormat, balik kanan dan kembali ke barisannya pada
kedudukan semula.
Pasal 9
CARA MELATIH
GERAKAN BERJALAN
1. Untuk melatih seseorang tentang gerakan berjalan, ia disuruh berjalan sesua
dengan petunjuk dari pelatih. Pelatih memperhatikan gayanya, diperbaiki dan
disesuaikan dengan gaya “Langkah Biasa”.
2. Mula-mula hanya diperhatikan gerakan kaki saja, dimulai dengan meletakkan
kaki, lalu tempo irama dan panjangnya langkah. Selanjutnya gerakan lengan dan
badan.
Pasal 10
TATA CARA
PENGHORMATAN
1. Sebagai dasar pegangan mengenai tata cara memberi hormat apa yang
telahtercantum dalam pasal 5 PPM/AB.
2. Untuk membiasakan pelaksanaannya dengan cara yang sama, wajib diadakan latihan-latihan
sebagai berikut:
a. Penghormatan perorangan, bertutup kepala tanpa senjata dalam keadaan
berhenti/berdiri.
1. Pasukan disuruh berdiri dalam bentuk huruf U.
2. Pelatih menggambarkan tentang adanya garis lurus yang terdapat antara
samping paha kanan dan bagian tertentu dari tutup kepala.
3. Dalam sikap sempurna dengan tangan terkepal, pelatih memerintahkan menunjuk
dengan jari telunjuk kebagian daripada tutup kepala yangmerupakan tempat ujung
jari pada gerakan langsung melalui garis lurus ini yaitu dari samping paha
kanan ke bagian tertentu tutup kepala.
4. Gerakan ini dilakukan berulang-ulang menunjuk dan kembali bersikap
sempurna yang akhirnya menggantikan gerakan menunjuk itu dengan
seluruh telapak tangan terbuka.
b. Penghormatan sambil memalingkan kepala ke kanan/kiri
1. Sebelum melakukan gerakan gabungan, terlebih dahulu diperintahkan untuk
memalingkan kepala secara baik ke kiri dan ke kanan.
2. Kemudian memalingkan kepala disertai gerakan penghormatan.
c. Penghormatan perseorangan, bertutup kepala, tanpa senjata dalam keadaan
berjalan. Anggota-anggota pasukan diperhatikan berjalan dari arah kanan ke
kiri, atau sebaliknya melalui depan pelatih sambil member hormat.
d. Penghormatan perseorangan, bertutup kepala, tanpa senjata, satu dan
lainnya dalam keadaan berjalan.
1. Pasukan dibagi atas 2 pasukan yaitu pasukan A dan B. Misalnya pasukan
A di sebelah barat sebagai atasan dan pesukan B sebagai bawahan.
2. Masing-masing pasukan dimulai dengan nomor urut satu dan seterusnya berjalan
berpapasan dengan jarak sepuluh langkah tiap anggota.
3. Tiap-tiap anggota pasukan B yang berpapasan dengan anggota pasukan
A memberikan penghormatan dan pasukan A membalas penghormatan.
4. Demikian seterusnya sampai seluruh anggota pasukan berpapasan dan
pelatih memerintahkan bergantian pasukan B sebagai atasan.
e. Penghormatan pasukan, bertutup kepala, tanpa senjata dalam keadaan
berjalan.
1. Pasukan disuruh membentuk formasi pleton berbanjar. Pelatih menjadi
atasan untuk diberi penghormatan oleh pasukan.
2. Seorang ditunjuk menjadi Danton/pemimpin pasukan.
3. Pasukan bergerak dengan langkah biasa dan pada jarak tertentu sebelum
memberikan penghormatan melakukan gerakan “Langkah
tegap”.
4. Pada aba-aba “Hormat kanan/kiri = GERAK” maka dilakukan gerakan-
gerakan sebagai berikut:
a. Danton/pemimpin pasukan bersama pasukan member penghormatan seperti hormat
bertutup kepala tanpa senjata (pasal 5 ayat 2a PPM) pasukan memalingkan kepala
dengan batas 45° kepada pelatih.
b. Pelatih membalas penghormatan.
c. Kemudian Danton/pimpinan pasukan memberi aba-aba “Tegak =
GERAK”. Danton/pemimpin pasukan dan pasukannya memalingkan
kepala kembali serentak dan kedua tangan dilenggangkan dengan
tetap langkah tegap.
d. Dilanjutkan dengan aba-aba Langkah biasa = JALAN.
BAB II
GERAKAN
PERORANGAN TANPA SENJATA
GERAKAN DASAR
Pasal 11
SIKAP SEMPURNA
Aba-aba: Siap = GERAK
Pelaksanaan:
Pada aba-aba pelaksanaan badan/tubuh berdiri tegap, kedua tumit rapat, kedua
kaki merupakan sudut 45°, lutut lurus dan paha dirapatkan, berat badan dibagi
atas kedua kaki. Perut ditarik sedikit dan dada dibusungkan, pundak ditarik ke
belakang sedikit dan tidak dinaikkan. Lengan rapat pada badan, pergelangan
tangan lurus, jari-jari tangan menggenggam tidak terpaksa dirapatkan pada paha,
punggung ibu jari menghadap ke depan, mulut ditutup, mata memandang lurus ke
depan,bernapas sewajarnya.
Pasal 12
ISTIRAHAT
Aba-aba: Istirahat – di – tempat = GERAK
Pelaksanaan:
1. Pada aba-aba pelaksanaan, kaki kiri dipindahkan ke samping kiri dengan jarak
sepanjang telapak kaki (±30 cm).
2. Kedua belah lengan dibawa ke belakang di pinggang, punggung tangan kanan di
atas telapak tangan kiri, tangan kanan dikepalkan dengan dilemaskan, tangan
kiri memegang pergelangan tangan kanan di antara ibu jari dan telunjuk serta
kedua lengan dilemaskan, badan dapat bergerak.
Catatan:
a. Dalam keadaan parade di mana diperlukan pemusatan pikiran dan kerapian
istirahat dilakukan atas aba-aba “Parade – Istirahat di tempat = GERAK.
Pelaksanaan sama dengan tersebut di atas, hanya tangan ditarik ke atas sedikit,
tidak boleh bergerak, tidak berbicara, dan pandangan tetap ke depan.
b. Dalam keadaan parade maupun bukan parade apabila akan diberikan suatu amanat
atau sambutan oleh atasan/pembina, maka istirahat dilakukan atas aba-aba:
“Untuk perhatian – Istirahat di tempat = GERAK”. Pelaksanaan sama dengan
tersebut dalam titik a, dan pandangan ditujukan kepada pemberi perhatian/
amanat/sambutan.
Pasal 13
PERIKSA
KERAPIHAN
Aba-aba: Periksa kerapihan = MULAI
1. Tanpa senjata:
a. Periksa kerapihan dimaksudkan untuk merapihkan perlengkapan yang dipakai
anggota pada saat itu dan pasukan dalam keadaan istirahat (pasal 12).
b. Pelaksanaan:
1. Pada aba-aba peringatan, pasukan secara serentak mengambil sikap sempurna.
2. Pada saat aba-aba pelaksanaan dengan serentak membungkukkan badan
masing-masing, mulai memeriksa atau membetulkan perlengkapannya dari bawah
(ujung kaki ke atas sampai ke tutup kepala).
3. Setelah yakin sudah rapih, masing-masing anggota pasukan mengambil sikap
sempurna (pasal 11).
4. Setelah Pelatih/danpas/pemimpin pasukan melihat semua pasukannya sudah
selesai (sudah dalam keadaan sikap sempurna) maka Pelatih/danpas/pemimpin
pasukan memberi aba-aba = SELESAI.
5. Pasukan dengan serentak mengambil sikap istirahat (pasal 12).
2. Bersenjata (khusus ABRI).
Pasal 14
BERKUMPUL
Pada dasarnya berkumpul selalu dilakukan dengan bersaf, kecuali keadaan ruang
tidak memungkinkan.
1. Berkumpul bersaf. Aba-aba: Bersaf - Kumpul = MULAI.
Pelaksanaan:
a. Sebelum aba-aba peringatan, pelatih/komandan/ pemimpin pasukan menunjuk
salah seorang sebagai penjuru.
b. Yang ditunjuk sebagai penjuru mengambil sikap sempurna dan menghadap penuh
komandan/pelatih/ pemimpin yang memberi perintah, selanjutnya mengucapkan: Siap
Ahmad sebagai penjuru (bila nama penjuru Ahmad)
c. Penjuru mengambil sikap untuk lari, kemudian lari menuju ke depan
komandan/pelatih/pemimpin yang memberi perintah pada jarak ±4 langkah di depan
komandan/pelatih/pemimpin yang memberi perintah.
d. Pada waktu aba-aba peringatan, maka anggota lainnya mengambil sikap
sempurna dan menghadap penuh kepada komandan/pelatih/pemimpin yang memberi
perintah.
e. Pada aba-aba pelaksanaan, seluruh anggota (kecuali penjuru) secara serentak
mengambil sikap untuk lari, kemudian lari menuju samping kiri penjuru,
selanjutnya penjuru mengucapkan “Luruskan”.
f. Anggota lainnya secara berturut-turut meluruskan diri dengan mengangkat
lengan kanan ke samping kanan, tangan kanan digenggam, punggung tangan
menghadap ke atas, kepala dipalingkan ke kanan dan meluruskan diri, hingga
dapat melihat dada orang-orang yang di sebelah kanannya sampai ke penjuru
kanan, mata penjuru melihat ke kiri, setelah barisan terlihat lurus maka
penjuru mengucapkan “Lurus”. Pada isyarat ini penjuru melihat ke depan yang
lain serentak menurunkan lengan kanan, melihat kedepan dan kembali sikap
sempurna.
2. Berkumpul berbanjar. Aba-aba: Banjar – Kumpul = MULAI.
Pelaksanaan:
a. Sama dengan pasal 14 sub a s.d. d
b. Pada aba-aba pelaksanaan, seluruh anggota (kecuali penjuru) secara serentak
mengambil sikap untuk lari, kemudian lari menuju ke belakang penjuru,
selanjutnya penjuru mengucapkan “Luruskan”.
c. Anggota lainnya secara berturut-turut meluruskan diri dengan mengangkat
lengan kanan ke depan, tangan kanan digenggam, punggung tangan menghadap ke
atas, mengambil jarak satu lengan ditambah dua kepal dari orang yang ada di
depannya dan meluruskan diri ke depan. setelah orang paling belakang/banjar
kanan paling belakang melihat barisannya lurus maka ia memberi isyarat dengan
mengucapkan “Lurus”. Pada isyarat ini seluruh anggota yang di banjar kanan
serentak menurunkan lengan kanan dan kembali sikap sempurna.
Pasal 15
LENCANG
KANAN/KIRI
1. Lencang kanan/kiri (hanya dalam bentuk bersaf)
Aba-aba: Lencang kanan/kiri = GERAK.
Pelaksanaan:
Gerakan ini dijalankan dalam sikap sempurna. Pada aba-aba pelaksanaan semua
mengangkat lengan kanan/kiri ke samping kanan/kiri, jari-jari tangan kanan/kiri
menggenggam, punggung tangan menghadap ke atas. Bersamaan dengan ini kepala
dipalingkan ke kanan/kiri dengan tidak terpaksa kecuali penjuru kanan/kiri
tetap menghadap ke depan. Masing- masing meluruskan diri hingga dapat melihat
dada orang yang ada di sebelah kanan/kiri sampai kepada penjuru kanan/kirinya.
Jarak ke samping harus sedemikian rupa, hingga masing-masing jari menyentuh
bahu kiri orang yang ada di sebelah kanannya. Kalau lencang kiri maka
masing-masing tangan kirinya menyentuh bahu kanan orang yang berada di sebelah
kirinya. Penjuru kanan/kiri tidak berubah tempat.
Catatan:
a. Kalau bersaf tiga mereka yang berada di saf tengah dan belakang kecuali
penjuru, setelah meluruskan ke depan dengan pandangan mata, ikut pula
memalingkan muka ke samping kanan/kiri dengan tidak mengangkattangan. Penjuru
pada saf tengah dan belakang mengambil jarak ke depan sepanjang satu lengan
ditambah dua kepal dan setelah lurusmenurunkan tangan. Setelah masing-masing
anggota berdiri lurus dalam barisan, maka semuanya berdiri di tempatnya dan
kepala tetap dipalingkan ke kanan/kiri. Semua gerakan dikerjakan dengan badan
tegak seperti dalam sikapsempurna. Pada aba-aba “Tegak = GERAK” semua anggota
dengan serentak menurunkan lengan dan memalingkan muka kembali ke depan berdiri
dalam sikap sempurna.
b. Pada waktu komandan/pelatih/pemimpin pasukan memberikan aba-aba
lencang kanan/kiri dan barisan sedang meluruskan safnya, komandan/
pelatih/pemimpin yang berada dalam barisan itu memeriksa kelurusan saf dari
sebelah kanan/kiri pasukan, dengan menitik beratkan kepada kelurusan tumit
(bukan ujung depan sepatu).
2. Setengah lencang kanan/kiri
Aba-aba: Setengah lengan lencang kanan = GERAK
Pelaksanaan:
Seperti lencang kanan/kiri, tetapi tangan kanan/kiri di pinggang (bertolak
pinggang) dengan siku menyentuh lengan orang yang berdiri di sebelah
kanan/kirinya, pergelangan tangan lurus, ibu jari di sebelah belakang dan empat
jari lainnya rapat satu sama lainnya di sebelah depan. Pada aba-aba Tegak =
GERAK semua serentak menurunkan lengan memalingkan muka kembali ke depan dan
berdiri dalam sikap sempurna
3. Lencang depan (hanya dalam bentuk berbanjar)
Aba-aba: Lencang depan = GERAK
Pelaksanaan:
Penjuru tetap sikap sempurna, banjar kanan nomor dua dan seterusnya
meluruskan ke depan dengan mengangkat tangan. Bila berbanjar tiga maka saf
depan mengambil jarak satu/setengah lengan di samping kanan, setelah lurus
menurunkan tangan, serta menegakkan kepala kembali dengan
serentak.Anggota-anggota yang ada di banjar tengah dan kiri melaksanakannya
tanpa mengangkat tangan.
Pasal 16
BERHITUNG
Aba-aba: Hitung = MULAI
Pelaksanaan:
Jika bersaf, maka pada aba-aba peringatan penjuru tetap melihat ke depan,
sedangkan anggota lainnya pada saf depan memalingkan muka ke kanan. Pada aba-
aba pelaksanaan, berturut-turut tiap pasukan mulai dari penjuru kanan menyebut
nomornya sambil memalingkan muka kembali ke depan. Jika berbanjar, maka pada
aba-aba peringatan semua pasukan tetap dalam sikap sempurna. Pada aba-aba
pelaksanaan tiap pasukan mulai dari penjuru kanan depan berturut-turut ke
belakang menyebutkan nomornya masing-masing, penyebutan nomor diucapkan penuh.
Pasal 17
PERUBAHAN ARAH
1. Hadap Kanan/Kiri
Aba-aba: Hadap kanan/kiri = GERAK
Pelaksanaan:
a. Kaki kanan/kiri diajukan melintang di depan kaki kanan/kiri, lekuk kaki
kiri/kanan berada di ujung kaki kanan/kiri, berat badan berpindah ke kaki
kiri/kanan.
b. Tumit kaki kanan/kiri dengan badan diputar ke kanan/kiri 90°.
c. Kaki kiri/kanan dirapatkan kembali ke kaki kanan/kiri seperti dalam keadaan
sikap sempurna.
2. Hadap serong kanan/kiri
Aba-aba: Hadap serong kanan/kiri = GERAK
Pelaksanaan:
a. Kaki kanan/kiri diajukan ke muka berjajar dengan kaki kiri/kanan
b. Berputar arah 45° ke kanan/kiri
c. Kaki kiri/kanan dirapatkan kembali ke kaki kanan/kiri.
3. Balik kanan
Aba-aba: Balik kanan = GERAK
Pelaksanaan:
Pada aba-aba pelaksanaan kaki kiri diajukan melintang (lebih dalam dari hadap
kanan) di depan kaki kanan. Tumit kaki kanan beserta dengan badan diputar kek
kanan 180°. Kaki kiri dirapatkan pada kaki kanan.
Pasal 18
MEMBUKA ATAU
MENUTUP BARISAN
1. Buka barisan
Aba-aba: Buka barisan = JALAN
Pelaksanaan:
Pada aba-aba pelaksanaan regu kanan dan kiri masing-masing membuat satu
langkah ke kanan dan kiri, sedangkan regu tengah tetap di tempat.
2. Tutup barisan
Aba-aba: Tutup barisan = JALAN
Pelaksanaan:
Pada aba-aba pelaksanaan regu kanan dan kiri masing-masing membuat satu
langkah kembali ke kiri dan kanan, sedangkan regu tengah tetap di tempat.
Pasal 19
BUBAR
Aba-aba: Bubar = JALAN
Pelaksanaan:
Aba-aba tiap pasukan menyampaikan penghormatan kepada komandan, sesudah dibalas
kembali dalam sikap sempurna kemudian melakukan balik kanan dan setelah
menghitung dua hitungan dalam hati, melaksanakan gerakan seperti langkah
pertama dalam gerakan maju jalan, selanjutnya bubar menuju tempat
masing-masing.
BAB III
GERAKAN
PERORANGAN TANPA SENJATA
GERAKAN
BERJALAN
Pasal 20
PANJANG, TEMPO,
DAN MACAM LANGKAH
Langkah dapat dibeda-bedakan sebagai berikut:
No Macam langkah Panjang Tempo
1. Langkah biasa 65 cm 110 tiap menit
2. Langkah tegap 65 cm 110 tiap menit
3. Langkah perlahan 40 cm 30 tiap menit
4. Langkah ke kanan/kiri 40 cm 70 tiap menit
5. Langkah ke belakang 40 cm 70 tiap menit
6. Langkah ke depan 60 cm 70 tiap menit
7. Langkah di waktu lari 80 cm 165 tiap menit
Panjangnya suatu langkah diukur dari tumit ke tumit. Bila dalam peraturan
disebut satu langkah, maka panjangnya 70 cm.
Pasal 21
MAJU JALAN
Dari sikap sempurna
Aba-aba: Maju = JALAN
Pelaksanaan:
a. Pada aba-aba pelaksanaan kaki kiri diajukan ke depan, lutut lurus, telapak
kaki diangkat rata sejajar dengan tanah setinggi ±20 cm, kemudian dihentakkan
ke tanah dengan jarak satu langkah dan selanjutnya berjalan dengan langkah
biasa.
b. Langkah pertama dilakukan dengan melangkah, lengan kanan ke depan 90°,
lengan kiri ke belakang 30° ke belakang dengan tangan menggenggam. Pada
langkah-langkah selanjutnya lengan kanan dan kiri lurus dilenggangkan ke depan
45° dan ke belakang 30°, banjar kanan depan mengambil dua titik yang terletak
dalam satu garis sebagai arah barisan. Seluruh anggota meluruskan barisan ke
depan dengan melihat pada belakang leher. Dilarang keras:
Berbicara
Melihat ke kiri atau kanan Pada waktu melenggangkan lengan supaya jangan kaku.
Pasal 22
LANGKAH BIASA
1. Pada waktu berjalan, kepala dan badan seperti pada waktu sikap sempurna.
Waktu mengayunkan kaki ke depan lutut kaki dibengkokan sedikit (kaki tidak
boleh diseret). Kemudian diletakkan ke tanah menurut jarak yang telah
ditentukan.
2. Cara melangkahkan kaki seperti pada waktu berjalan biasa. Pertama tumit
diletakkan di tanah selanjutnya seluruh kaki. Lengan dilenggangkan dengan
sewajarnya lurus ke depan dan ke belakang di samping badan, ke depan 45° dan ke
belakang 30°. Jari-jari tangan digenggam dengan tidak terpaksa, punggung ibu
jari menghadap ke atas.
3. Bila berjalan dengan hubungan pasukan agar menggunakan hitungan irama
langkah (untuk kendali kesamaan langkah).
Pasal 23
LANGKAH TEGAP
1. Dari sikap sempurna
Aba-aba: Langkah tegap – maju = JALAN
Pelaksanaan:
Mulai berjalan dengan kaki kiri, langkah pertama selebar satu langkah,
selanjutnya seperti jalan biasa (panjang dan tempo) dengan cara kaki
dihentakkan terus-menerus tetapi tidak berlebihan, telapak kaki rapat dan
sejajar dengan tanah, lutut lurus, kaki tidak boleh diangkat tinggi. Bersamaan
dengan langkah pertama tangan menggenggam, punggung tangan menghadap ke samping
luar, ibu jari tangan menghadap ke atas, lenggang lengan 90° ke depan dan 30°
ke belakang.
2. Dari langkah biasa
Aba-aba: Langkah tegap = JALAN
Pelaksanaan:
Aba-aba pelaksanaan diberikan pada waktu kaki kiri jatuh di tanah, ditambah
satu langkah selanjutnya berjalan langkah tegap.
3. Kembali ke langkah biasa (sedang berjalan)
Aba-aba: Langkah biasa = JALAN
Pelaksanaan:
Aba-aba pelaksanaan diberikan pada waktu kaki kanan atau kiri jatuh di
tanahditambah satu langkah dan mulai berjalan dengan langkah biasa, hanya
dengan langkah biasa, hanya langkah pertama dihentakkan selanjutnya berjalan
langkah biasa.
Catatan:
Dalam keadaan sedang berjalan cukup menggunakan aba-aba peringatan: Langkah
tegap atau Langkah biasa = JALAN pada tiap-tiap perubahan langkah (tanpa kata
maju).
Pasal 24
LANGKAH
PERLAHAN
1. Untuk berkabung (mengantar jenazah).
Aba-aba: Langkah perlahan Maju = JALAN
Pelaksanaan:
a. Gerakan dilakukan dengan sikap sempurna
b. Pada aba-aba JALAN kaki kiri dilangkahkan ke depan, kaki kiri ditarik ke
depan dan ditahan sebentar di sebelah mata kaki kiri, kemudian dilanjutkan
ditapakkan di depan kaki kiri dilangkahkan ke depan, setelah kaki kiri
menapak segera disusul dengan kaki kanan ditari ke depan dan ditahan
sebentar di mata kaki kiri, kemudian dilanjutkan di depan kaki kiri.
c. Gerakan selanjutnya melakukan gerakan-gerakan seperti semula.
Catatan:
A) Dalam sedang berjalan, aba-aba adalah langkah perlahan = JALAN yang
diberikan pada waktu kaki kanan atau kiri jatuh di tanah ditambah satu langkah
dan kemudian mulai berjalan dengan langkah perlahan.
B) Tapak kaki pada saat melangkah (menginjak tanah) tidak dihentakkanrata-rata
untuk lebih khidmat.
2. Berhenti dari langkah perlahan
Aba-aba: Henti GERAK
Pelaksanaan:
Aba-aba pelaksanaan diberikan pada waktu kaki kanan atau kiri dirapatkan pada
kaki kanan atau kiri menurut irama langkah biasa dan mengambil sikap sempurna.
Pasal 25
LANGKAH KE
SAMPING
Aba-aba: Langkah ke kanan/kiri = JALAN
Pelaksanaan:
Pada aba-aba pelaksanaan kaki kanan/kiri dilangkahkan ke kanan/kiri sepanjang
±40 cm. Selanjutnya kaki kanan/kiri dirapatkan pada kaki kiri/kanan, sikap akan
tetap seperti pada sikap sempurna. Sebanyak-banyaknya hanya boleh dilakukan
empat langkah.
Pasal 26
LANGKAH KE
BELAKANG
Aba-aba: Langkah ke belakang = JALAN
Pelaksanaan:
Pada aba-aba pelaksanaan melangkah ke belakang mulai dengan kaki kiri menurut
panjangnya langkah dan sesuai tempo yang telah ditentukan (pasal 20),menurut
jumlah langkah yang diperintahkan. Lengan tidak boleh dilenggangkan dan sikap
badan seperti dalam sikap sempurna. Sebanyak-banyaknya, hanya boleh dilakukan
empat langk
Pasal 27
LANGKAH KE
DEPAN
Aba-aba: Langkah ke depan = JALAN
Pelaksanaan:
Pada aba-aba pelaksanaan melangkah ke depan mulai dengan kaki kiri menurut
panjangn langkah 60 cm dan tempo langkah 70 tiap menit, menurut jumlah langkah
yang diperintahkan. Gerakan kaki seperti kaki langkah tegap (pasal 23) dan
dihentakkan terus-menerus. Lengan tidak boleh dilenggangkan dan sikap seperti
sikap sempurna. Sebanyak-banyaknya, boleh dilakukan empat langkah.
Pasal 28
LANGKAH DI
WAKTU LARI
1. Dari sikap sempurna
Aba-aba: Lari Maju = JALAN
Pelaksanaan:
Pada aba-aba peringatan dua tangan dikepalkan dengan lemas dan diletakkan
dipinggang sebelah depan, dengan punggung tangan menghadap ke luar, kedua siku
sedikit ke belakang, badan agak condongkan ke depan. Pada aba-aba pelaksanaan
dimulai lari dengan panjang langkah 80 cm dan tempo langkah 165tiap menit
dengan cara kaki diangkat secukupnya, telapak kaki diletakkan dengan ujung
telapak kaki terlebih dahulu, lengan dilenggangkan secara tidak kaku.
2. Dari langkah biasa
Aba-aba: Lari = JALAN
Pelaksanaan:
Pada aba-aba peringatan pelaksanaannya sama dengan aba-aba peringatan (pasal 28
ayat 1). Aba-aba pelaksanaan diberikan pada waktu kaki kanan/kiri jatuh ke
tanah. Kemudian ditambah satu langkah. selanjutnya berlari menurut ketentuan
yang ada.
3. Kembali ke langkah biasa
Aba-aba: Langkah biasa = JALAN
Pelaksanaan:
Aba-aba pelaksanaan diberikan pada waktu kaki kiri jatuh ke tanah ditambah 3
langkah, kemudian berjalan dengan langkah biasa, dimulai dengan kaki kiri dihentakkan,
bersamaan dengan itu kedua lengan dilenggangkan.
Catatan:
Untuk berhenti dengan keadaan berlari, diberikan aba-aba: Henti = GERAK.
Aba=aba pelaksanaan diberikan pada waktu kaki kanan atau kiri jatuh di tanah
ditambah 3 langkah, selanjutnya kaki dirapatkan kemudian kedua kepalan tangan
diturunkan untuk mengambil sikap sempurna.
Pasal 29
LANGKAH MERDEKA
1. Dari langkah biasa
Aba-aba: Langkah merdeka = JALAN
Pelaksanaan:
Anggota berjalan bebas tanpa terikat ketentuan panjang, macam, dan tempo
langkah. Atas pertimbangn komandan, anggota dapat diizinkan untuk berbuat
sesuatu yang dalam keadaan lain terlarang (antara lain: berbicara, buka topi,
dan menghapus keringat).
Catatan:
Langkah merdeka biasanya dilakukan untuk menempuh jalan jauh atau di luar
kota atau lapangan yang tidak rata. Anggota tetap dilarang meninggalkan
barisan.
2. Kembali ke langkah biasa
Untuk melakukan gerakan ini lebih dahulu harus diberikan petunjuk samakan
langkah. Setelah langkah sama, komandan dapat memberikan aba-aba peringatan dan
pelaksanaan.
Aba-aba: Langkah biasa = JALAN
Pelaksanaan:
Aba-aba pelaksanaan diberikan pada waktu kaki kiri/kanan jatuh di tanah
kemudian di tambah satu langkah dan mulai berjalan dengan langkah biasa,
hanya langkah pertama dihentakkan.
Pasal 30
GANTI LANGKAH
Aba-aba: Ganti langkah = JALAN
Pelaksanaan:
Gerakan dapat dilakukan pada waktu langkah biasa/tegap. Aba-aba pelaksanaan
diberikan pada waktu kaki kanan/kiri jatuh di tanah ditambah satu langkah.
Sesudah itu ujung kaki kanan atau kiri yang sedang di belakang dirapatkan
kepada tumit kaki sebelahnya. Bersamaan dengan itu lenggang tangan dihentikan
tanpa dirapatkan pada badan. Untuk selanjutnya disesuaikan dengan langkah baru
yang disamakan. Langkah pertama tetap sepanjang satu langkah. Kedua gerakan ini
dilakukan dalam satu hitungan.
Pasal 31
JALAN DI TEMPAT
1. Dari sikap sempurna
Aba-aba: Jalan di tempat = GERAK
Pelaksanaan:
Gerakan dimulai dengan kaki kiri, lutut bergantian diangkat setinggi paha
rata-rata (horisontal), ujung kaki menuju bawah dan tempo langkah sesuai dengan
tempo langkah biasa. Badan tegak pandangan mata tetap ke depan, lengan tetap
lurus dirapatkan pada badan (tidak dilenggangkan).
2. Dari langkah biasa
Aba-aba: Jalan di tempat = GERAK
Pelaksanaan:
Aba-aba pelaksanaan diberikan pada waktu kaki kanan atau kiri jatuh di
tanah.kemudian ditambah satu langkah, selanjutnya di mulai dengan kaki
kanan/kiriberjalan di tempat, selanjutnya gerakan di tempat.
3. Dari jalan di tempat ke langkah biasa Aba-aba: Maju = JALAN
Pelaksanaan:
Aba-aba pelaksanaan diberikan pada waktu kaki kiri jatuh ke tanah, kemudian
ditambah satu langkah di tempat dan mulai berjalan dengan menghentakkan kaki
kiri satu langkah ke depan dan selanjutnya berjalan langkah biasa.
4. Dari jalan di tempat ke berhenti Aba-aba: Henti = GERAK
Pelaksanaan:
Aba-aba pelaksanaan diberikan pada waktu kaki kanan.kiri jatuh di tanah lalu
ditambah satu langkah. Selanjutnya kaki kanan/kiri dirapatkan pada kaki kanan
menurut irama langkah biasa mengambil sikap sempurna.
Pasal 32
BERHENTI
Aba-aba: Henti = GERAK
Pelaksanaan:
Aba-aba pelaksanaan dibrikan pada waktu kaki kanan/kiri jatuh di tanah. Setelah
ditambah satu langkah selanjutnya kaki kanan/kiri dirapatkan kemudian mengambil
sikap sempurna.
Pasal 33
HORMAT
KANAN/KIRI
1. Gerakan hormat kanan/kiri
Aba-aba: Hormat kanan/kiri = GERAK
Pelaksanaan:
Gerakan ini dilakukan pada waktu berjalan dengan langkah tegap. Aba-aba
pelaksanaan diberikan pada waktu kaki kanan jatuh di tanah, kemudian
ditambah satu langkah, langkah berikutnya kepala dipalingkan dan pandangan mata
diarahkan kepada yang diberi hormat sampai hingga ada aba-aba “Tegak = GERAK”.
Penjuru kanan/kiri tetap melihat ke depan untuk memelihara arah. Setelah arah
pandangan yang diberi hormat mencapai sudut 45° dari pada pandangan lurus ke
depan, maka kepala dan pandangan mata tetap pada arah tersebut hingga dapat
aba-aba “Tegak = GERAK”.
Catatan:
Pada saat penghormatan apabila bersenjata/pundak bersenjata, tangan kanan tetap
melenggang. Apabila tidak bersenjata, lengan kiri tidak melenggang tangan kanan
menyampaikan penghormatan.
2. Gerakan selesai menghormat
Aba-aba: Tegak = GERAK
Pelaksanaan:
Aba-aba pelaksanaan diberikan pada waktu kaki kanan jatuh di tanah. Setelah
ditambah satu langkah, lengan dilenggangkan (kembali langkah tegap)
Pasal 34
PERUBAHAN ARAH
DARI BERHENTI KE BERJALAN
1. Ke hadap kanan/kiri maju jalan
Aba-aba: Hadap kanan/kiri – Maju = JALAN
Pelaksanaan:
Membuat gerakan hadap kanan/kiri. Pada hitungan ketiga kaki kiri/kanan
tidakdirapatkan tetapi dilangkahkan seperti gerakan maju jalan.
2. Ke hadap serong kanan/kiri maju jalan
Aba-aba: Hadap serong kanan/kiri – Maju = JALAN
Pelaksanaan:
Membuat gerakan hadap serong kanan/kiri. Pada hitungan ketiga kaki
kiri/kanan tidak dirapatkan tetapi dilangkahkan seperti gerakan maju jalan.
3. Ke balik kanan maju jalan
Aba-aba: Balik kanan – Maju = JALAN
Pelaksanaan:
Membuat gerakan Balik kanan. Gerakan selanjutnya pada hitungan ketiga mulai
melangkah dengan kaki kiri dan dilanjutkan dengan langkah biasa.
4. Ke belok kanan/kiri maju jalan
Aba-aba: Belok kanan/kiri – Maju = JALAN
Pelaksanaan:
Penjuru depan merubah arah 90° ke kanan/kiri dan mulai berjalan ke arah
Tertentu. Pasukan lainnya mengikuti gerakan-gerakan ini setibanya pada tempat
belokan tersebut (tempat penjuru berbelok).
Catatan:
Aba-aba dua kali belok kanan/kiri maju = JALAN dan tiap-tiap banjar dua kali
belok kanan/kiri maju = JALAN.
Pasal 35
PERUBAHAN ARAH
DARI BERJALAN KE BERJALAN
1. Ke hadap kanan/kiri maju jalan
Aba-aba: Hadap kanan/kiri – Maju = JALAN
Pelaksanaan:
Aba-aba pelaksanaan dijatuhkan pada waktu kaki kiri/kanan jatuh di tanah,
kemudian ditambah satu langkah, gerakan selanjutnya seperti tersebut pada
pasal 34 ayat 1.
2. Ke hadap serong kanan/kiri maju jalan
Aba-aba: Hadap serong kanan/kiri – Maju = JALAN
Pelaksanaan:
Aba-aba pelaksanaan dijatuhkan pada waktu kaki kiri/kanan jatuh di tanah,
kemudian ditambah satu langkah, gerakan selanjutnya seperti tersebut pada
pasal 34 ayat 2.
3. Ke balik kanan maju jalan
Aba-aba: Balik kanan – Maju = JALAN
Pelaksanaan:
Aba-aba pelaksanaan dijatuhkan pada waktu kaki kiri/kanan jatuh di tanah,
kemudian ditambah satu/dua langkah, gerakan selanjutnya kaki kiri melintang ke
depan kaki kanan secara bersamaan tumit kaki, tangan, dan badan diputar kekanan
sebesar 180°, kaki kiri dihentakkan seperti langkah pertama,
selanjutnyaberjalan seperti langkah biasa.
4. Ke belok kanan/kiri maju jalan
Aba-aba: Belok kanan/kiri – Maju = JALAN
Pelaksanaan:
Aba-aba pelaksanaan dijatuhkan pada waktu kaki kiri/kanan jatuh di tanah,
kemudian ditambah satu langkah, kemudian penjuru depan merubah arah 90° ke
kanan/kiri dan mulai berjalan ke arah yang baru. Pasukan lainnya mengikuti
gerakan-gerakan ini setibanya pada tempat belokan tersebut (tempat
penjuruberbelok).
Catatan:
a. Aba-aba: dua kali belok kanan/kiri maju = JALAN
Pelaksanaan:
Seperti tersebut di atas yang selanjutnya setelah dua langkah berjalan
kemudian melakukan gerakan belok kanan/kiri jalan lagi.
b. Aba-aba: tiap-tiap banjar dua kali belok kanan/kiri maju = JALAN.
Pelaksanaan:
Seperti tersebut di atas tetapi tiap-tiap banjar membuat langsung dua kali
belok kanan/kiri pada tempat di mana aba-aba pelaksanaan diberikan.
Perubahan arah kiri 180°. Tujuan gerakan dari catatan a dan b guna
membelokkan pasukan di ruang/lapangan yang sempit.
Pasal 36
PERUBAHAN ARAH
DARI BERJALAN KE BERHENTI
1. Ke hadap kanan/kiri berhenti
Aba-aba: Hadap kanan/kiri Henti = GERAK
Pelaksanaan:
Aba-aba pelaksanaan dijatuhkan pada waktu kaki kiri/kanan jatuh di tanah,
kemudian ditambahkan satu langkah, gerakan selanjutnya seperti gerakan hadap
kanan/kiri
2. Ke hadap serong kanan/kiri berhenti
Aba-aba: Hadap serong kanan/kiri Henti = GERAK
Pelaksanaan:
Aba-aba pelaksanaan dijatuhkan pada waktu kaki kiri/kanan jatuh di tanah,
kemudian ditambahkan satu langkah, gerakan selanjutnya seperti gerakan
hadap serong kanan/kiri.
3. Ke balik kanan berhenti
Aba-aba: Balik kanan Henti = GERAK
Pelaksanaan:
Aba-aba pelaksanaan diberikan pada waktu kaki kiri/kanan jatuh di tanah,
kemudian ditambahkan satu/dua langkah, gerakan selanjutnya kaki kiri
melintang ke depan kaki kanan secara bersamaan tumit kaki, tangan, dan badan
diputar ke kanan sebesar 180°, selanjutnya kaki kiri dirapatkan dengan kaki
kanan (sikap sempurna).
Pasal 37
PERUBAHAN ARAH
PADA WAKTU BERLARI
Perubahan arah pada waktu berjalan yang ditentukan pada pasal 35 dan 36
dapat dilakukan juga oleh pasukan dalam keadaan berlari dengan perbedaan bukan
ditambah satu langkah tetapi tiga langkah.
Pasal 38
HALUAN
KANAN/KIRI
Gerakan ini hanya dilakukan dalam bentuk bersaf, guna merubah arah tanpa
merubah bentuk.
1. Berhenti ke berhenti
Aba-aba: Haluan kanan/kiri = JALAN
Pelaksanaan:
Setelah aba-aba pelaksanaan, penjuru kanan/kiri berjalan di tempat dengan
memutar arah secara perlahan hingga merubah sampai sebesar 90°. Bersamaan
dengan itu masing-masing saf mulai maju jalan dengan rapih (dengan tidak
melenggang) sambil meluruskan safnya hingga merubah arah sebesar 90°, kemudian
berjalan di tempat. Setelah penjuru kanan/kiri depan melihat safnya lurus
memberi isyarat: “Lurus”, kemudian komandan memberi aba-aba: “Henti = GERAK”,
yang diucapkan pada waktu kaki kiri/kanan jatuh di tanah. Setelah ditambahkan
satu langkah kemudian seluruh pasukan berhenti.
2. Berhenti ke berjalan
Aba-aba: Haluan kanan/kiri Maju = JALAN
Pelaksanaan:
Seperti haluan kanan/kiri dari berhenti ke berhenti kemudian setelah aba-aba
“Maju = JALAN”, pasukan maju jalan yang gerakannya sama dengan gerakan langkah
biasa.
Catatan:
Setelah ada isyarat lurus dari penjuru, komandan langsung memberikan “Maju
=JALAN” (pasukan tidak berhenti dulu).
3. Berjalan ke berhenti
Aba-aba: Haluan kanan/kiri = JALAN
Pelaksanaan:
Aba-aba diberikan pada waktu kaki kanan/kiri jatuh di tanah kemudian ditambah
satu langkah. Selanjutnya barisan melakukan gerakan seperti haluan kanan/kiri
dari berhenti ke berhenti.
4. Berjalan ke berjalan
Aba-aba: Haluan kanan/kiri = JALAN
Pelaksanaan:
Aba-aba diberikan pada waktu kaki kanan/kiri jatuh di tanah kemudian ditambah
satu langkah. Selanjutnya barisan melakukan gerakan seperti haluan kanan/kiri
dari berhenti ke berjalan.
Catatan:
Pada pelaksanaan haluan lengan tidak melenggang.
Pasal 39
MELINTANG
KANAN/KIRI
Gerakan ini hanya dilakukan dalam bentuk berbanjar, guna merubah bentuk pasukan
menjadi bersaf dalam arah tetap.
1. Berhenti ke berhenti
Aba-aba: Melintang kanan/kiri = JALAN
Pelaksanaan:
Setelah aba-aba pelaksanaan melakukan gerakan “Hadap kanan/kiri”, kemudian
barisan membuat gerakan “Haluan kiri/kanan” dari berhenti ke berhenti.
2. Berjalan ke berjalan
Aba-aba: Melintang kanan/kiri = JALAN
Pelaksanaan:
Setelah aba-aba pelaksanaan, ditambah satu langkah, barisan melakukan gerakan
seperti gerakan melintang kanan/kiri berhenti ke berhenti. Kemudian setelah
diberi aba-aba “Maju = JALAN”, barisan melakukan gerakan “Maju = JALAN”.
Catatan:
Setelah ada isyarat lurus dari penjuru, komandan langsung memberikan aba-aba
maju = JALAN (Pasukan tidak berhenti dulu).
3. Berhenti ke berjalan
Aba-aba: Melintang kanan/kiri Maju = JALAN
Pelaksanaan:
Setelah aba-aba pelaksanaan, melakukan gerakan seperti gerakan melintang
kanan/kiri berhenti ke berhenti. kemudian setelah diberi aba-aba “Maju =
JALAN”, barisan melakukan gerakan “Maju = JALAN”.
Catatan:
Setelah ada isyarat lurus dari penjuru, komandan langsung memberikan aba-aba
maju = JALAN
28.Dapat menjelaskan sedikitnya 3 cabang olah raga dan
dapat melakukan 2 jenis cabang olah raga ,salah satunya Renang.
1. Angkat Besi
Angkat besi adalah cabang olahraga yang bersaing
untuk mengangkat beban berat yang disebut dengan barbel, yang dilakukan
dengan kombinasi dari kekuatan, fleksibilitas, konsentrasi, kemampuan, disiplin
(sangat penting), atletis, fitnes, teknik, mental dan kekuatan fisik. Kata
"angkat besi" biasanya secara tidak resmi digunakan sebagai latihan
beban.
2. Bulu Tangkis
Bulu tangkis (sering disingkat bultang) atau badminton adalah suatu
olahraga raket yang dimainkan oleh dua orang (untuk tunggal) atau dua pasangan
(untuk ganda) yang saling berlawanan.
Mirip dengan tenis, bulu tangkis bertujuan memukul bola permainan
("kok" atau "shuttlecock") melewati jaring agar jatuh di
bidang permainan lawan yang sudah ditentukan dan berusaha mencegah lawan
melakukan hal yang sama.
3. Anggar
Anggar adalah seni budaya olahraga ketangkasan dengan senjata yang
menekankan pada teknik kemampuan seperti memotong, menusuk atau menangkis
senjata lawan dengan menggunakan keterampilan dalam memanfaatkan kelincahan
tangan. Dalam artian lebih spesifik, anggaran adalah satu satu cabang olahraga
yang diajarkan di sekolah - sekolah Eropa pada masa lalu dalam melatih keahlian
dalam menggunakan senjata tajam yang akhirnya menjadi salah satu olahraga resmi
di Olimpiade.
4. Golf
Golf adalah permainan luar ruang yang dimainkan secara perorangan atau tim
yang berlomba memasukkan bola ke dalam lubang-lubang yang ada di lapangan
dengan jumlah pukulan tersedikit mungkin. Bola golf dipukul dengan menggunakan
satu set tongkat pemukul yang disebut klab (stik golf). Golf adalah salah satu
dari permainan yang tidak memiliki lapangan permainan yang standar, melainkan
dimainkan di padang golf yang masing-masing memiliki desain unik, dan biasanya
terdiri dari 9 atau 18 hole (lubang). Aturan utama dalam golf adalah
"memainkan sebuah bola dengan stik golf dari daerah tee (teeing ground) ke
dalam lubang dengan satu pukulan atau beberapa pukulan berikutnya sesuai dengan
Aturan".
5. Renang
Berenang adalah gerakan sewaktu bergerak di air, dan biasanya tanpa
perlengkapan buatan. Kegiatan ini dapat dimanfaatkan untuk rekreasi dan olahraga.
Berenang dipakai sewaktu bergerak dari satu tempat ke tempat lainnya di air,
mencari ikan, mandi, atau melakukan olahraga air.
Berenang untuk keperluan rekreasi dan kompetisi dilakukan orang di kolam
renang. Manusia juga berenang di sungai, di danau, dan di laut sebagai bentuk
rekreasi. Olahraga renang membuat tubuh sehat karena hampir semua otot tubuh
dipakai sewaktu berenang.
6. Sepak Bola
Sepak bola adalah permainan bola yang sangat populer dimainkan oleh dua
tim, yang masing-masing beranggotakan sebelas orang.
Dua tim yang masing-masing terdiri dari 11 orang bertarung untuk memasukkan
sebuah bola bundar ke gawang lawan ("mencetak gol"). Tim yang
mencetak lebih banyak gol adalah sang pemenang (biasanya dalam jangka waktu 90
menit, tetapi ada cara lainnya untuk menentukan pemenang jika hasilnya seri).
akan diadakan pertambahan waktu 2x 15 menit dan apabila dalam pertambahan waktu
hasilnya masih seri akan diadakan adu penalti yang setiap timnya akan diberikan
lima kali kesempatan untuk menendang bola ke arah gawang dari titik penalti
yang berada di dalam daerah kiper hingga hasilnya bisa ditentukan. Peraturan
terpenting dalam mencapai tujuan ini adalah para pemain (kecuali penjaga
gawang) tidak boleh menyentuh bola dengan tangan mereka selama masih dalam
permainan.
7. Loncat Indah
Loncat indah adalah olahraga yang pertama kali ditemukan di Eropa dan mulai
menjadi olahraga kompetisi di Inggris pada tahun 1905. Loncat indah merupakan
perpaduan gerakan akrobatik di udara dan loncatan. Pada dasarnya loncat indah
terdiri dari loncatan yang dimulai dari langkah take off atau pantulan take off
kemudian masuk ke air. Penggunaan papan loncat adalah kombinasi dari gerakan
saat di udara setelah take off dan sebelum masuk ke air.
8. Bola Voli
Bola voli adalah olahraga permainan yang dimainkan oleh dua grup
berlawanan. Masing-masing grup memiliki enam orang pemain. Terdapat pula
variasi permainan bola voli pantai yang masing-masing grup hanya memiliki dua
orang pemain.
9. Bola Basket
Bola basket adalah olahraga bola berkelompok yang terdiri atas dua tim
beranggotakan masing-masing lima orang yang saling bertanding mencetak poin
dengan memasukkan bola ke dalam keranjang lawan. Bola basket sangat cocok untuk
ditonton karena biasa dimainkan di ruang olahraga tertutup dan hanya memerlukan
lapangan yang relatif kecil. Selain itu, bola basket mudah dipelajari karena
bentuk bolanya yang besar, sehingga tidak menyulitkan pemain ketika memantulkan
atau melempar bola tersebut.
10. Baseball
Bisbol atau dikenal dengan baseball adalah olahraga yang dimainkan dua tim.
Pelempar (pitcher) dari tim yang melempar berusaha melempar bola yang disebut
bola bisbol, sedangkan pemain (batter) dari tim yang memukul berusaha memukul
bola dengan menggunakan tongkat pemukul (bat). Tim yang melempar berusaha
menangkap bola yang dipukul oleh tim yang memukul agar tim yang memukul berubah
menjadi tim yang melempar. Tim yang memukul mendapat angka dengan cara berlari
berlawanan arah dengan jarum jam untuk pulang ke home plate setelah menyentuh
marka di permukaan lapangan bisbol yang disebut base. Bisbol juga disebut
sebagai hardball untuk membedakannya dengan sofbol.
11. Balap Motor
Balap motor adalah olahraga otomotif yang menggunakan sepeda motor. Balap
motor, khususnya road race, cukup populer di Indonesia. Hampir tiap minggu di
berbagai daerah di Indonesia even balap motor diselenggarakan. Selain road
race, balap motor jenis lain yang cukup sering diadakan adalah motorcross, drag
bike, grasstrack dan supersport.
Terdapat beragam jenis olah raga yang menggunakan sarana motor balap.
Federation Internationale de Motorcyclisme (FIM) adalah badan Internasional
yang berfungsi menaungi berbagai jenis kegiatan-kegiatan olah raga balap motor
tersebut.
12. Balap Mobil
Balap mobil (bahasa Inggris: auto racing) adalah suatu cabang olahraga yang
melibatkan kendaraan. Balap mobil merupakan salah satu cabang olahraga tontonan
yang paling diminati dan juga yang paling dikomersialisasi. Balap mobil pertama
kali muncul pada tahun 1895, dan kini menjadi salah satu olahraga paling
populer di dunia.
13. Kriket
Kriket adalah sebuah olahraga tim yang dimainkan antara dua kelompok yang
masing-masing terdiri dari sebelas orang. Bentuk modern kriket berawal dari
Inggris, dan olahraga ini populer di negara-negara Persemakmuran. Di beberapa
negara di Asia Selatan, misalnya India, Pakistan, dan Sri Lanka, kriket adalah
olahraga paling populer. Kriket juga merupakan olahraga yang penting di Inggris
dan Wales, Australia, Selandia Baru, Afrika Selatan, Zimbabwe dan wilayah
Karibia yang penduduknya bertuturkan bahasa Inggris (dipanggil Hindia Barat
atau West Indies).
14. Boling
Bowling adalah suatu jenis [olahraga] atau [permainan] yang dimainkan
dengan menggelindingkan [bola] dengan menggunakan [tangan]. Bola boling akan
digelindingkan ke pin yang berjumlah sepuluh buah yang telah disusun menjadi
bentuk [segitiga] jika dilihat dari atas.Jika semua pin dijatuhkan dalam sekali
gelinding (lemparan) maka itu disebut strike. Jika pin tidak dijatuhkan sekaligus
maka diberikan satu kesempatan lagi untuk menjatuhkan pin yang tersisa.
Bilamana pada lemparan kedua tidak ada lagi pin tersisa disebut spare. Jika
setelah dua kali masih ada pin yang tersisa maka disebut open frame (missed)
yang kesemuanya itu akan menentukan perhitungan angka yang didapat dalam setiap
gamenya. Pin akan kembali disusun seperti semula untuk frame selanjutnya.
15. Tinju
Tinju adalah olahraga dan seni bela diri yang menampilkan dua orang
partisipan dengan berat yang serupa bertanding satu sama lain dengan
menggunakan tinju mereka dalam rangkaian pertandingan berinterval satu atau
tiga menit yang disebut "ronde". Baik dalam Olimpiade ataupun
olahraga profesional, kedua petarung (disebut petinju) menghindari pukulan lawan
mereka sambil berupaya mendaratkan pukulan mereka sendiri ke lawannya.
16. Tenis Meja
Tenis meja, atau ping pong (sebuah merek dagang), adalah suatu olahraga
raket yang dimainkan oleh dua orang (untuk tunggal) atau dua pasangan (untuk
ganda) yang berlawanan. Di Republik Rakyat Cina, nama resmi olahraga ini ialah
"bola ping pong".
17. Sepak Takraw
Sepak takraw adalah jenis olahraga campuran dari sepak bola dan bola voli,
dimainkan di lapangan ganda bulu tangkis, dan pemain tidak boleh menyentuh bola
dengan tangan. Kejuaraan paling bergengsi dalam cabang ini adalah King's Cup
World Championships, yang terakhir diadakan di Bangkok, Thailand.
Permainan ini berasal dari zaman Kesultanan Melaka (1402 - 1511) dan dikenal
sebagai Sepak Raga dalam bahasa Melayu. Bola terbuat dari anyaman rotan dan
pemain berdiri membentuk lingkaran.
18. Panahan
Panahan atau memanah adalah suatu kegiatan menggunakan busur panah untuk
menembakkan anak panah. Bukti-bukti menunjukkan bahwa sejarah panahan telah
dimulai sejak 5.000 tahun yang lalu yang awalnya digunakan untuk berburu dan
kemudian berkembang sebagai senjata dalam pertempuran dan kemudian sebagai
olahraga ketepatan. Seseorang yang gemar atau merupakan ahli dalam memanah
disebut juga sebagai pemanah.
19. Senam
Senam merupakan suatu cabang olahraga yang melibatkan performa gerakan yang
membutuhkan kekuatan, kecepatan dan keserasian gerakan fisik yang teratur.
Bentuk modern dari senam ialah : Palang tak seimbang, balok keseimbangan, senam
lantai. Bentuk-bentuk tersebut konon berkembang dari latihan yang digunakan
oleh bangsa Yunani kuno untuk menaiki dan menuruni seekor kuda dan pertunjukan
sirkus.
Senam biasa digunakan orang untuk rekreasi, relaksasi atau menenangkan pikiran,
biasanya ada yang melakukannya di rumah, di tempat fitness, di gymnasium maupun
di sekolah.
20. Seni Bela Diri
Seni bela diri merupakan satu kesenian yang timbul sebagai satu cara
seseorang itu mempertahankan diri. Seni bela diri telah lama wujud dan pada
mulanya ia berkembang di medan pertempuran sebelum secara perlahan-lahan
apabila peperangan telah berkurangan dan penggunaan senjata moden mula
digunakan secara berleluasa, seni bela diri mula berkembang dikalangan mereka
yang bukannya anggota tentera tetapi merupakan orang awam.
21. Binaraga
Binaraga adalah kegiatan pembentukan tubuh yang melibatkan hipertropi otot
intensif. Dengan melakukan latihan beban dan diet protein tinggi secara rutin
dan intensif, seseorang dapat meningkatkan massa otot. Seseorang yang menekuni
aktivitas ini disebut binaragawan (pria) atau binaragawati (wanita). Selain
menjadi gaya hidup untuk membentuk tubuh sekaligus menjaga kesehatan, binaraga
juga dapat dipertandingkan dalam berbagai kontes atau sebagai salah satu cabang
olahraga yang kerap dipertandingkan di pesta olahraga seperti Pekan Olahraga
Nasional atau Sea Games.
22. Billiard
Biliar adalah sebuah cabang olahraga yang masuk dalam kategori cabang
olahraga konsentrasi, sehingga sangat dibutuhkan ketahanan dan pemahaman mental
yang benar serta harus ditunjang oleh kemampuan fisik yang prima agar mampu
berprestasi lebih tinggi dan stabil.
23. Pilates
Pilates adalah suatu metode olahraga yang dikembangkan oleh Joseph Hubert
Pilates yang berasal dari Jerman pada awal abad ke-20. Metode ini difokuskan
untuk kelenturan serta fleksibilitas seluruh bagian tubuh. Olahraga ini dapat
memperbaiki postur tubuh yang kurang sempurna dan juga dapat memperbaiki
masalah-masalah yang berhubungan dengan kelainan tulang belakang
24. Berkuda
Pacuan kuda adalah olah raga berkuda yang sudah ada sejak berabad-abad yang
lalu. Kuda dilatih untuk berpacu menuju garis akhir (finish) melawan peserta
lain. Contohnya adalah balap kereta kuda yang populer di masa Romawi kuno. Di
kalangan masyarakat Nordik juga dikenal pacuan kuda milik dewa Odin dengan
raksasa Hrungnir dalam mitologi mereka. Pacuan kuda seringkali tidak dapat
dipisahkan dari judi.
25. Polo Air
Polo air adalah olahraga air beregu, yang dapat dianggap sebagai kombinasi
renang, gulat, sepak bola dan bola basket. Satu tim bertanding terdiri dari
dari enam pemain dan satu kiper. Tujuan permainan menyerupai sepak bola, yaitu
untuk mencetak gol sebanyak-banyaknya, satu gol dihitung satu poin.
26. Galah asin
Galah Asin atau di daerah lain disebut Galasin atau Gobak Sodor adalah
sejenis permainan daerah dari Indonesia. Permainan ini adalah sebuah permainan
grup yang terdiri dari dua grup, di mana masing-masing tim terdiri dari 3 - 5
orang. Inti permainannya adalah menghadang lawan agar tidak bisa lolos melewati
garis ke baris terakhir secara bolak-balik, dan untuk meraih kemenangan seluruh
anggota grup harus secara lengkap melakukan proses bolak-balik dalam area
lapangan yang telah ditentukan.
27. Nascar
Nascar merupakan salah satu dari olahraga yang paling banyak dilihat
berdasarkan rating televisi di Amerika Serikat. Faktanya, hanya liga sepakbola
amerika profesional-lah yang memiliki banyak penonton dibanding NASCAR. Di luar
Amerika, NASCAR disiarkan di lebih dari 150 negara.
28. Karapan Sapi
Karapan sapi merupakan istilah untuk menyebut perlombaan pacuan sapi yang
berasal dari Pulau Madura, Jawa Timur. Pada perlombaan ini, sepasang sapi yang
menarik semacam kereta dari kayu (tempat joki berdiri dan mengendalikan
pasangan sapi tersebut) dipacu dalam lomba adu cepat melawan pasangan-pasangan
sapi lain. Trek pacuan tersebut biasanya sekitar 100 meter dan lomba pacuan
dapat berlangsung sekitar sepuluh sampai lima belas detik. Beberapa kota di
Madura.
29. Tenis
Tenis adalah sebuah permainan olahraga yang menggunakan raket dan bola dan
dimainkan di sebuah lapangan yang dibagi menjadi dua oleh sebuah jaring.Tenis
ternyata merupakan olahraga yang sudah sangat tua. Terekam pada pahatan yang
dibuat sekitar 1500 tahun sebelum masehi di dinding sebuah kuil di mesir yang
menunjukan representasi dari permainan bola tenis dan dimainkan pada saat
upacara keagamaan. Permainan ini kemudian meluas ke seluruh daratan eropa pada
abad ke-8.
30. Gulat
Gulat adalah kontak fisik antara dua orang, di mana salah seorang pegulat
harus menjatuhkan atau dapat mengontrol musuh mereka. Teknik fisik yang
ditunjukkan dalam gulat adalah joint lock, Clinch fighting, Grappling hold, dan
Leverage. Teknik ini dapat menyebabkan luka yang serius. Banyak gaya gulat yang
diketahui dunia dan mempunyai sejarah yang panjang, dan olahraga gulat sudah
menjadi olahraga olimpik lebih dari 100 tahun.
31. Layar
Layar merupakan alat yang digunakan untuk menangkap angin pada perahu.
Untuk berlayar, perahu tradisional ini mengandalkan dorongan angin yang ditangkap
dengan layar berbentuk segitiga. Layar ini mampu membentuk Sandeq hingga
berkecepatan 20 knot. Layar ini biasanya dipasang di berbagai macam-macam
perahu.
Layar juga cocok digunakan sebagai olahraga.
32. Atletik
Atletik adalah gabungan dari beberapa jenis olahraga yang secara garis
besar dapat dikelompokkan menjadi lari, lempar, dan lompat. Kata ini berasal
dari bahasa Yunani "athlon" yang berarti "kontes". Atletik
merupakan cabang olahraga yang diperlombakan pada olimpiade pertama pada 776
SM. Induk organisasi untuk olahraga atletik di Indonesia adalah PASI (Persatuan
Atletik Seluruh Indonesia).
33. Pacu Jalur
Pacu Jalur adalah sejenis lomba perahu dayung tradisional dari Riau
berukuran panjang sekitar 25-40 m dengan awak perahu 40-60 orang.Setiap
tahunnya, sekitar tanggal 23-26 Agustus, diadakan Festival Pacu Jalur sebagai
sebuah acara budaya masyarakat tradisional Kabupaten Kuantan Singingi,Riau
bersamaan dengan perayaan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia.Pacu Jalur ini
sudah masuk kalender pariwisata nasionaalBiasanya sebelum pacu jalur dimulai
diawali dengan Upacara Sakral dan Magis oleh Pawang jalur. Seluruh Desa dan
Kecamatan di Kabupaten Kuantan Singing mengirimkan wakilnya untuk mengikuti
lomba sebagai partisipasi dan prestise masing-masing desa. Disamping pacu jalur
diadakan juga Pekan Raya Kuantan Singing, pertunjukan Sendratari, lagu daerah,
randai, dan sebagainya.
34. Ski
Ski adalah olahraga salju yang pemainnya menyusuri salju menggunakan dua
papan ski yang dipasang di kaki dan tongkat yang dipegang dengan tangan untuk
membantu keseimbangan kita.
Permainan ski populer sebagai olahraga rekreasi, namun ada pula pemain-pemain
profesional yang berkompetisi dalam kejuaraan-kejuaraan internasional misalnya
Olimpiade musim dingin.
35. Selancar
Selancar merupakan sebuah olahraga yang biasanya berlangsung di atas ombak
yang tinggi. Olahraga ini dilakukan dengan menggunakan sebilah papan sebagai
alat untuk bermanuver di atas ombak. Papan tersebut akan bergerak dengan
menggunakan tenaga arus ombak di bawahnya dan arahnya dikemudikan seorang
peselancar. Adrenalin akan terpacu karena tertekan untuk mengarahkan papan
selancar sekaligus menjaga keseimbangan. Mirip rodeo, kali ini tunggangannya:
ombak liar.
36. Hoki Es
Hoki es adalah olahraga beregu yang dimainkan di atas es. Bentuk permainan
hampir sama dengan sepak bola. Pemain mengenakan sepatu skating sehingga dapat
bergerak dengan cepat di atas permukaan es. Bola hoki es (disebut puck)
berbentuk cakram dari karet. Stik hoki digunakan untuk memukul atau mengoper
bola di permukaan es. Skor dicetak dengan memasukkan bola ke dalam jaring;
penjaga gawang berusaha mencegah masuknya bola. Ketika diturunkan bertanding,
satu regu terdiri dari enam pemain; jumlah anggota dalam satu regu lebih dari
20 orang. Ketika seorang pemain melakukan pelanggaran, wasit memberi hukuman.
Pemain yang bersalah diminta menunggu untuk sementara waktu di "bilik
penalti", dan regunya harus meneruskan permainan hanya dengan 5 pemain.
29.Mengetahui adanya perbedaan
perkembangan fisik tubuh .
30 Selalu melakukan aktifitas
fisik tiap hari sedikitnya 30 menit